Mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, kini telah dibekali teknologi canggih bernama Autopilot. Fitur itu memungkinkan mobil bisa melaju sendiri tanpa kendali manusia. Siapa sangka, di balik canggihnya fitur Autopilot Tesla tersebut ada seorang wanita asal Indonesia, Moorissa Tjokro.
Seperti diberitakan VOA Indonesia, Moorissa bekerja di Tesla sejak Desember 2018. Kini, wanita kelahiran 1994 itu dipercaya sebagai Autopilot Software Engineer atau insinyur perangkat lunak autopilot Tesla.
“Sebagai Autopilot Software Engineer, bagian-bagian yang kita lakukan, mencakup computer vision, seperti gimana sih mobil itu (melihat) dan mendeteksi lingkungan di sekitar kita. Apa ada mobil di depan kita? Tempat sampah di kanan kita? Dan juga, gimana kita bisa bergerak atau yang namanya control and behavior planning, untuk ke kanan, ke kiri, maneuver in a certain way,” ujar Moorissa Tjokro dalam wawancara dengan VOA.
Saat ini Moorissa ikut menggarap fitur full self driving untuk mobil Tesla. Fitur ini adalah salah satu proyek terbesar Tesla yang ikut dikembangkan Moorissa. Dengan fitur ini, pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem dan gas.
Moorissa Tjokro, Wanita Indonesia di Balik Fitur Autopilot Tesla Foto: Dok. Moorissa via VOA
“Karena kita pengin mobilnya benar-benar kerja sendiri. Apalagi kalau di tikungan-tikungan. Bukan cuman di jalan tol, tapi juga di jalan-jalan yang biasa,” ujarnya.
Menurutnya, menggarap fitur ini benar-benar susah. Bahkan, timnya menghabiskan jam kerja yang sangat panjang, mencapai 60-70 jam seminggu.
Mengutip laman resmi Tesla, sistem full self driving pada mobil Tesla dirancang untuk dapat melakukan perjalanan jarak pendek dan jauh tanpa perlu tindakan apa pun oleh orang yang duduk di kursi pengemudi. Yang perlu dilakukan pemilik mobil adalah, masuk mobil dan menginput lokasi ke mana harus pergi. Canggihnya, jika pengendara tidak menginput lokasi tujuan, mobil akan melihat kalender pemilik kendaraan dan membawanya ke tempat tujuan sesuai lokasi di kalender, atau menuju rumah jika tidak ada agenda di kalender.
Sistem pada mobil Tesla akan menemukan rute yang optimal, menavigasi jalan-jalan perkotaan (bahkan tanpa marka jalur), mengelola persimpangan kompleks dengan lampu lalu lintas, rambu berhenti dan bundaran, dan menangani jalan raya yang padat. Saat Anda tiba di tempat tujuan, cukup melangkah keluar dan mobil akan memasuki mode pencarian parkir, secara otomatis mobil mencari tempat dan parkir sendiri.
Pada sistem Autopilot Tesla, terdapat fitur Smart Summon. Dengan satu ketukan di ponsel, mobil Tesla akan berjalan sendiri dari lokasi parkir menuju tempat Anda berdiri.
Sistem Autopilot memungkinkan mobil Tesla bermanuver, berakselerasi dan mengerem secara otomatis di jalurnya. Fitur Autopilot saat ini tetap memerlukan pengawasan pengemudi yang aktif.
Delapan kamera memberikan visibilitas 360 derajat di sekitar mobil pada jarak hingga 250 meter. Dua belas sensor ultrasonik yang diperbarui melengkapi ‘penglihatan’ canggih ini, memungkinkan untuk mendeteksi benda keras dan lunak. Radar yang menghadap ke depan memberikan data tambahan tentang kondisi jalan yang mampu melihat dalam kondisi hujan lebat, kabut, debu, bahkan mobil di depan.