Ditinggalkan kekasih yang kita sayangi tentu menyisakan duka yang mendalam. Apalagi ada keinginan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Seperti kisah Nadiya Paramitha yang berbagi kisah pilu kehilangan kekasihnya lewat akun TikToknya @nadiyaparamitha. Nadiya membagikan video tentang perjuangan kekasihnya melawan sakit paru-paru dan jantung akibat merokok. Kondisi kekasihnya semakin melemah dan meninggal dunia. Sontak video itu langsung viral di TikTok.
“Hey i still love u. Aku sudah bilang November kita tunangan,” tulis @nadiyaparamitha.
Hingga Kamis (10/12/2020) video itu sudah dilihat lebih dari 8,6 juta Views, 962 ribu Likes dan 21 ribu komentar di TikTok. Dalam video lainnya yang diunggahnya ke TikTok, Nadia memberikan saran untuk netizen agar menghindari rokok. Dia pun memperlihatkan deretan bungkus rokok yang pernah dimiliki kekasihnya.
Baca juga: terapkan protokol kesehatan akhir tahun |
“Dia ngerokok dari kelas 3 SD, ini kotak-kotaknya. Jadi buat lo orang yang masih ngerokok, dia kesiksa banget, tidur nggak bisa telentang, harus duduk, itu sebulan gue nyaksiin itu. Jadi yang masih ngerokok, please berhenti,” kata Nadiya dalam videonya yang viral.
Nadiya Paramitha yang curhat lewat akun TikToknya Foto: Dok. pribadi Nadiya |
Video curhat Nadiya mengenai kekasihnya yang meninggal di usia muda itu juga dibanjiri komentar warganet. Apalagi Nadiya juga memberikan pesan menohok untuk para perokok.
“Pliss yaa buat cowo” yang belum pernah nyentuh rokok jangan deh. gw gamau kalian kenapa” apalagi kalo dari salah satu kalian ada masa depan gw:((,” ujar netizen dengan nama akun @Yeo Joo Da.
“It hurts. Yang tabah ya kak🥺 beliau pasti lagi di surga ngeliat kamu sambil senyum ️semangat ya!” ucap netizen lainnya dengan nama akun akun @Voxyd.
“Hey para cowo, ini ni yang selalu ditakutin sama cewek kalian, kalau dibilangin jangan ngerokok ikutin aja ya, kalau gak bisa setidaknya kurangi lha penggunaan rokoknya pahamkan:),” saran @Harta Tahta Beban ANAK PERTAMA.
“Bersyukur w gak pernah ngerokok, walau pun temen-temen tongkrongan gw pada nawarin rokok tapi w tetap gamau :),” saut akun @Flyy.
Konfirmasi Nadiya Soal Kekasihnya yang Meninggal karena Merokok
Ketika dihubungi Wolipop, Nadiya Paramitha mengungkapkan tujuannya membuat video tersebut untuk berbagi kenangannya dengan sang kekasih. Kini video tersebut menjadi viral, dia pun senang karena bisa memberikan pesan untuk para perokok.
“Aku jujur kaget banget karena tujuan aku buat video itu sebagai memori aku sama dia kan, tapi aku seneng banget kalau ternyata kisah dia bisa menjadi pengingat bagi orang lain,” kata Nadiya kepada Wolipop, Kamis (10/12/2020).
Nadiya Paramitha yang curhat lewat akun TikToknya Foto: Dok. pribadi Nadiya |
Mahasiswi Politeknik Negeri Lampung, jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan ini, mengaku sudah menjalin pacaran lebih dari tiga tahun dengan kekasihnya yang bernama Fawzan sebelum pria tersebut meninggal dunia. Mereka berpacaran sejak dia duduk di bangku kelas 3 SMP.
“Aku pacaran pertama kelas 3 SMP dia kelas 1 SMA. Putus terus balikan lagi saat aku kelas 2 SMA sekarang aku sudah semester 4. Kebiasaannya sehari-hari ya seperti mahasiswa pada umungnya aja kuliah, nongkrong bareng temen-temen dan aku. Dia juga suka olahraga kok. Dia sering ikut lomba bulu tangkis,” jelasnya.
Wanita yang tinggal di Bandar Lampung itu menceritakan di balik gaya hidup sehat olahraganya, Fawzan memiliki kebiasaan merokok. Pria tersebut sudah jadi perokok aktif sejak masih SD.
“Dia merokok sudah lama banget sejak dia SD. Dia bilangnya gitu. Tapi dia nggak pernah ngerokok depan orangtuanya, bahkan depan aku aja ngejauh dulu.” kata Nadiya.
Namun pada akhirnya kata Nadiya, kebiasaan merokok itu membuat Fawzan jatuh sakit. Fawzan mengeluh tentang kesehatannya sejak awal Agustus 2020. Pria tersebut merasakan sesak di bagian dada, yang awalnya dikira maag. Tapi semakin hari kondisinya malah semakin melemah. Hingga pada 29 Juli 2020, Fawzan dilarikan ke rumah sakit.
“Jadi dia periksa ke dokter penyakit dalam. Setelah di rontgen baru keliatan kalau di paru-parunya ada cairan. Diambil tindakan dipasang selang untuk keluarin cairan di paru-parunya itu. Terus dia di MRI, ternyata di rongga dadanya ada gumpalan. Dokter di Lampung nggak aada yang berani ambil tindakan bedah karena dokter bedah torax di Lampung cuma ada satu. Jadi dia dibawa ke Jakarta. Setelah diperiksa ulang ternyata jantungnya bocor,” kenang Nadiya.
Selama Fawzan dirawat di rumah sakit, Nadiya selalu mendampingi kekasihnya itu. Kepadanya pria tersebut mengungkapkan penyesalannya memiliki kebiasaan merokok.
“Dia nyesel banget kalau ngerokok. Dia selalu bilang kalo udah sembuh janji bakal berhenti ngerokok. Dia juga sebelum meninggal DM temen-temennya ngingetin untuk ngurangin merokok,” kenangnya.
Nadiya mengisahkan lagi kekasihnya itu kemudian dirawat selama hampir dua minggu di sebuah rumah sakit di Jakarta. Saat sang kekasih dirawat, Nadiya pernah bertanya padanya tentang keinginannya setelah sembuh.
“Dia memberikan pesan sebelum meninggal dunia. Aku pernah tanya sama dia ‘kamu kalau sudah sembuh mau apa?’ Tiap hari aku tanya itu karena aku nggak mau dia ngerasain sakit. Aku maunya dia bayangin dia sudah sembuh. Pas banget sehari sebelum maninggal dia jawabnya ‘mau sayangin ayah ibu.’ Aku sempet marah kenapa aku nggak disayang juga. Ternyata dia nitipin ayah dan ibunya ke aku. Sekarang ayah ibunya jadi orangtua angkatku,” tutur Nadiya yang masih berduka.
Nadiya menuturkan saat itu kondisi Fawzan semakin melemah. Hingga pada 24 Agustus 2020, kekasih yang sangat dicintainya itu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Fawzan dirawat di kamar inap biasa. Dia itu kuat banget kok. Dia biasa aja, aku banyak videonya dia. Sehari sebelum meninggal aja dia masih mainin kipas,” kenangnya.
Diakhir wawancara, Nadiya mengungkapkan jika ia berusaha untuk tetap ikhlas dan menerima ketetapan dari Allah SWT.
“Aku sejujurnya nggak tahu mau ngomong apa kosong banget pikiran aku. Aku sedihnya sampai di titik bingung harus gimana. Tapi yang sekalu aku tekanin di diri aku, semua orang itu bakal pulang kita nggak tahu aja kapan dan itu memang sudah ketetapan-Nya jadi harus ikhlas,” pungkasnya.