Denpasar | Musisi Jerinx SID dan barang bukti kasus ‘IDI Kacung WHO’ dilimpahkan tahap kedua ke jaksa setelah berkas dinyatakan lengkap atau P21. Tanpa memakai masker, Jerinx menyampaikan salam untuk Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pelimpahan berkas itu digelar di Polda Bali, Kamis (27/8/2020). Istrinya, Nora Alexandra, juga tampak hadir.
Jerinx dibawa ke mobil untuk dibawa ke ruang tahanan Polda Bali. Penahanan Jerinx dititipkan di Polda Bali.
“Salam buat Koster ya,” kata Jerinx di dalam mobil.
Jerinx menyampaikan tiga poin pesan yang ditulisnya di kertas. Jerinx membacakan pesan itu melalui kertas tulisan tangan. Tulisan itu tampak bertanda tanga Jerinx dan tertanggal Kamis (27/8).
Dalam salah satu poinnya, Jerinx menegaskan dirinya sudah tes swab dan negatif Corona. Padahal, dia mengaku sejak Juni 2020 kontak langsung setiap hari bahkan dengan ribuan orang terkait pangan gratis di Twice Bar kepada warga yang membutuhkan. Menurutnya, mereka juga berbagi satu gelas beramai-ramai.
“13 Agustus 2020 polisi melakukan swab test terhadap saya dan disaksikan oleh seluruh tahanan dan petugas siaga, kemarin hasil tes saya keluar dan hasilnya adalah negatif, yang mana sejak sebelum saya ditahan 12 agustus 2020 saya tidak membahayakan siapapun,” kata Jerinx.
“Jika boleh saya memberikan masukan sebaiknya IDI atau kemenkes meneliti kondisi saya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya tidak terjangkit COVID-19, saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa ini yang saya cintai ini bisa lekas bebas dari rasa takut yang berlebihan,” imbuhnya.
Jerinx mengatakan bahwa dirinya belum dinyatakan bersalah dalam kasus itu.
“Tolong dicatat saya belum dinyatakan salah oleh pengadilan jadi biarkan saya bertarung ke pengadilan,” kata Jerinx di Mapolda Bali,” kata Jerinx.
Jerinx menekankan akan menerima dengan ksatria apapun keputusan pengadilan nanti. Dia mengatakan bukan orang yang cengeng.
“Yang cengeng adalah mereka yang melanggar protokol kesehatan namun lepas dari jerat hukum karena dekat dengan kekuasaan,” ujarnya.
Menurut Jerinx, yang cengeng sejati itu adalah orang yang tidak pernah memberi makan warganya, tetapi menertawai sesama rakyatnya yang berjuang mati-matian memberi makan ratusan perut kelaparan setiap hari tanpa pamrih.
“Yang tidak berpendidikan itu adalah mereka yang memanfaatkan kekuasaan untuk menginjak hak rakyat lalu berlagak sok suci seolah tanpa dosa, leluhur bali tidak buta karma akan datang,” tuturnya.
Selain itu, Jerinx bicara soal pengajuan penahanan yang dia ajukan. Dia mengatakan berhak mengajukan permohonan penangguhan penahanan sebagai warga negara Indonesia. Permohonan penangguhan itu dilindungi oleh undang-undang.
“Saya mengajukan (penangguhan penahanan) bukan karena cengeng tapi saya melihat banyak sekali kejanggalan dan konflik kepentingan dalam kasus saya detail kejanggalannya bisa dipelajari di Hot Roomnya Hotman Paris yang membahas kasus saya ada di YouTube,” tuturnya.
Meski ditahan, Jerinx tetap mengkritik rapid test dan swab test yang dikenakan biaya.
“Saya mohon kepada kawan-kawan saya yang santun, kawan-kawan saya cerdas, yang memiliki pergaulan luas, agar jangan diam saja melihat ketidakadilan rakyat kecil terkait kebijakan swab-rapid test dan lain lain,” kata Jerinx.
Jerinx memaparkan Indonesia memiliki anggaran triliunan rupiah. Oleh karena itu, menurutnya, seharusnya rakyat tidak perlu lagi membayar tes Corona.
“Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah, seharusnya tidak ada lagi yang namanya rakyat, terutama rakyat tidak mampu, membayar swab test atau rapid test,” ujarnya.
Selain itu, kata Jerinx, dengan anggaran sebanyak itu, seharusnya tidak ada lagi rakyat yang kelaparan akibat pandemi. “Sebagai penutup, jadi kelaparan harus diberi solusi yang nyata karena kelaparan adalah sumber utama lahirnya kriminalitas,” tuturnya.