Tabanan | Indonesia kini tengah bersiap menghadapi “The New Normal” atau fase kehidupan baru walaupun pandemi virus Covid 19 masih belum menunjukkan gejala penurunan. Dalam fase kehidupan baru atau “new normal”, masyarakat dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu mereka harus menerapkan protokol pencegahan penularan virus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk setiap kegiatan yang melibatkan orang banyak.
Meski masih menjadi polemik, nampaknya aturan “The New Normal” atau fase kehidupan baru akan segera diuji coba di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Bali dan Kepulauan Riau sesuai informasi dari Kementerian Kesehatan. Beberapa instansi pun kini mulai berbenah menghadapi kondisi baru ini salah satunya yakni Universitas Tabanan.
Rektor Universitas Tabanan (Untab) Ir.I Gede Made Rusdianta, M.Agb mengatakan pihaknya sangat siap menghadapi tatanan normal baru ini, sebab Untab sendiri telah merancang skenario kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2020/2021 hingga mencakup penerimaan mahasiswa baru yang akan dijalankan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya yakni blended learning di mana kuliah dilakukan dengan kombinasi antara tatap muka dan daring.
“Untuk beberapa kegiatan yang memang harus dilaksanakan secara offline, seperti praktikum, mahasiswa, pengajar, dan staf yang akan memasuki kampus harus mengikuti standard protokol kesehatan dan physical distancing. Mereka juga kita wajibkan untuk memakai masker, dan sebelum memasuki ruangan kelas wajib dicek suhu tubuh, mencuci tangan di wastafel yang semuanya telah disiapkan olah pihak kampus”, ungkapnya.
Lebih lanjut lulusan Magister Ilmu Peternakan ini menyebut untuk saat ini proses pembelajaran di Universitas Tabanan memang tetap berlangsung secara daring/online di tengah tidak menentunya kondisi lingkungan selama pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan program e-campuz bekerja sama dengan penyedia layanan IT dari Yogyakarta.
“Kini tantangannya adalah bagaimana menyiapkan SDM yang mampu adaptif dalam era “new normal”. Khusus bagi perguruan tinggi bagaimana dalam mencetak lulusan melibatkan proses belajar mengajar yang menitikberatkan pada penggunaan teknologi canggih, namun sekaligus berpusat pada manusia yang mengutamakan proses pendidikan dengan cara interaktif, komunikasi dua arah, kolaboratif dan didasari semangat long life learning,” tegas Made Rusdianta.