“Saat berada dalam kesusahan, saya justru bisa berpikiran jernih.”
Inilah jawaban dari penelitian yang dilakukan psikolog Richard S Lazarus. Sebenarnya, tak selamanya stres berdampak buruk. Semuanya bergantung pada cara kita menyikapi.
Jika optimistis bisa menemukan jalan keluar, stres tak akan lama-lama hinggap. Sebaliknya, bila aura pesimistis yang muncul, siap-siap saja berurusan dengan stres lebih lama.
Hal ini juga diyakini Saeful Azis. Jika terhadang masalah, Azis berusaha untuk tetap mengambil hikmah dari setiap kejadian. “Ini dinamika hidup. Daripada hidup statis, mending hidup dinamis,” katanya.
Azis percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. “Kita yang paling tahu level stres masing-masing. Jadi, seharusnya kita sendiri yang tahu apa solusi mujarabnya,” tuturnya.
Setiap orang memang berbeda resistensinya terhadap stres. “Yang penting jangan sampai bunuh diri saja,” katanya.
Bila Anda stres, jangan cemas. Ada kiat untuk berhadapan dengan stres. Ini dia kiatnya.
Makan teratur
Segala macam penyakit bahkan stres berawal dari pola makan yang tidak teratur.
Olahraga
Aktivitas ini bisa membuat aliran darah dan oksigen dalam tubuh, terutama yang mengarah ke kepala berjalan lancar, sehingga kita tidak akan merasa pusing.
Berpikirlah positif
Cobalah mencari hikmah dari setiap masalah yang menghampiri. Optimistislah bahwa segala masalah pasti ada jalan keluarnya walaupun harus menunggu agak lama.
Cintailah diri sendiri
Jangan sekali-kali merasa rendah diri lalu membandingkan diri dengan orang lain. Jangan pula pelihara rasa benci dan dendam pada orang lain.
Hibur diri
Menonton film atau mendengarkan musik biasanya cukup ampuh untuk membuat pikiran lebih santai.
Berdoa
Selalu dekat dengan Tuhan. Keinginan untuk berserah diri pada-Nya akan membuat kita selalu berpikir positif.