Mewujudkan kemandirian dalam berwirausaha sejak usia muda, kini Ni Putu Somawati berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu entrepreneur perempuan yang telah lama berkiprah di dunia usaha. Terhitung hampir 20 tahun terjun ke industri mebel dengan mengusung bendera usaha Penny Furniture. Bahkan setelah menikah dan mengasuh buah hati, ia masih mampu berkarya sembari aktif berorganisasi tanpa mengabaikan perannya di keluarga.
Tepat di salah satu sisi Jalan By Pass Ngurah, Kelurahan Pesanggaran, Kota Denpasar, terdapat bangunan dengan atap berbentuk Joglo. Di sana terpajang beberapa hasil garapan para pengrajin kayu, baik berupa pintu maupun jendela. Di depan bangunan tersebut terdapat plang besar bertuliskan PENNY FURNITURE dengan huruf berwarna merah. Inilah salah satu toko furniture di Bali yang sudah lama eksis dalam melayani kebutuhan mebel bagi kalangan pelaku usaha, instansi maupun perorangan.
Pemilik Penny Furniture, Ni Putu Somawati mengatakan, dirinya sengaja tidak menyediakan banyak produk jadi lantaran sebagian pesanan made to order alias dibuat berdasarkan permintaan khusus. Calon pembeli bisa datang langsung ke workshop dan memilih jenis bahan yang diinginkan. Setelah itu dilanjutkan pada proses merancang bentuk furniture. Pada tahapan ini para konsumen dapat mengajukan model yang diinginkan dan tim profesional Penny Furniture akan senang hati mewujudkannya.
Selain pintu maupun jendela, Penny Furniture juga menerima pesanan aneka produk lainnya. Contohnya lemari, meja, kursi, ranjang, hingga rumah kayu. Ni Putu Somawati menjelaskan pihaknya tidak terpaku pada pakem desain tertentu saja. Melalui sistem made to order memungkinkan para pelanggan memesan produk dengan tema sesuai konsep arsitektur bangunan yang akan diisi furniture. Misalnya untuk bangunan bergaya vintage, dapat dibuatkan furniture dengan konsep rustic yang memiliki kesan tempo dulu. Tak sedikit pula yang memesan furniture dengan konsep yang tengah tren saat ini.
Salah satu kunci kesuksesan Ni Putu Somawati dalam menjaga kelanggengan usaha selama puluhan tahun adalah komitmen menjaga kualitas produk maupun layanan. Produk-produk yang ditawarkan Penny Furniture terbuat dari bahan baku terbaik dan dikerjakan oleh tenaga ahli di bidang pengolahan kayu. Bahan baku produk juga merupakan kayu-kayu yang telah disertai dokumen legal.
Tak mengherankan jika banyak di antara pelanggannya sudah beberapa kali mempercayakan pengerjaan produk kayu pada Penny Furniture. Ada pula pelanggan yang memiliki rumah dengan sebagian besar furniturenya merupakan hasil karya pengrajin di Penny Furniture. Bagi penggemar produk furniture kayu ditambah memiliki wawasan tentang seni memang sudah mengakui kualitas hasil pengerjaan dari Penny Furniture.
Jaminan mutu dan kualitas produk kayu yang sudah tak diragukan lagi membuat Penny Furniture tidak hanya dipercaya oleh konsumen lokal namun juga dari kalangan ekspatriat. Produk-produk Penny Furniture juga diminati di luar negeri, terbukti dengan banyaknya rekanan yang memasan furniture padanya untuk diekspor. Ni Putu Somawati menambahkan bahwa untuk memenuhi pasar ekspor biasanya dirinya menawarkan produk yang sudah jadi atau ready stock. Dengan demikian dapat mempersingkat waktu pemesanan agar cepat dapat dikirimkan ke konsumen yang ada di luar negeri.
Perempuan kelahiran Gianyar, 2 Februari 1975 ini meyakini bahwa produk lokal memiliki daya saing tinggi di kancah global. Sehingga ia kerap menginspirasi para entrepreneur lainnya, khususnya para perempuan, untuk berani menggarap peluang pasar ekspor. Menurut wanita yang sempat aktif di organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) wilayah Bali, target konsumen pasar global masih sangat luas. Apalagi dengan mengusung produk berkualitas dan masih sedikit yang menggarap maka lebih besar kesempatan untuk menguasai market.
Seperti pelaku usaha lainnya yang tengah menghadapi krisis di masa pandemi 2020-2021, Ni Putu Somawati juga merasakan adanya penurunan usaha. Hanya saja ia masih optimis menggarap peluang usaha furniture ini. Dengan lebih gencar berpromosi di pasar lokal, istri dari penerus perusahaan furniture terkemuka Pelack Antique ini berharap dapat mempertahankan eksistensi usaha tanpa mengorbankan nasib karyawan. Ia melihat prospek saat ini masih menjanjikan meskipun permintaan tidak sebanyak sebelum era pandemi. Melalui sikap konsisten menekuni apa yang sudah dilakoni selama puluhan tahun ini, Ni Putu Somawati yakin dapat melalui tantangan saat ini.