Buleleng – Ambisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk membangun Rumah Sakit (RS) Pendidikan nampaknya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Hal itu karena pembangunan RS Pendidikan masih terkendala anggaran.
“Rencana kami sudah punya dari dulu bahkan gambar sudah selesai. Hampir semua persiapan pembangunan RS Pendidikan Undiksha sudah ada, hanya satu aspek yang belum ada (yakni) uang,” kata Rektor Undiksha Prof Wayan Lasmawan dikutip dari detikBali di Buleleng, Bali, Selasa (15/8/2023).
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk membangun RS Pendidikan di Undiksha itu mencapai Rp 315 miliar. Anggaran tersebut telah diajukan oleh Rektorat Undiksha ke sejumlah kementerian, di antaranya Kementerian Pendidikan (Kemendikbud), Kementerian Ekonomi (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Untuk tahap 1 sesuai gambar yang kami miliki itu, kami ajukan Rp 315 miliar. Hanya sekarang karena proyek SBSN lebih difokuskan, pada PTN baru di 2023. Kami berharap 2024 atau 2025 (Undiksha) bisa masuk skala prioritas,” jelasnya.
“Nanti masalah skemanya, kami sedang diskusikan dengan dewan pengawas kami, agar betul-betul skema pendanaanya tidak menyalahi regulasi dan bisa segera direalisasikan,” imbuhnya.
Undiksha, lanjut Lasmawan, juga sudah memiliki lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi dibangunnya RS Pendidikan. Lahan seluas 1 hektare itu berada di kampus Undiksha yang berlokasi di Jalan Udayana, Singaraja.
Saat ini, di atas lahan tersebut masih berdiri beberapa fasilitas kampus, seperti Sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa), lapangan badminton, lapangan basket, lapangan tenis serta gedung perkuliahan.
“Lahan yang dibutuhkan hanya 1 hektare. Saya berharap lahan punya Pemda yang gedung kesenian bisa dihibahkan. Tetapi nampaknya untuk saat sekarang masih diperuntukan pada yang lain,” tandasnya.