Naluri bisnis pengusaha asal Gianyar ini perlu diacungi jempol. Di saat orang lain berlomba-lomba mencari kesempatan kerja, ia memilih berwirausaha dan membuka lapangan kerja lewat usahanya. Pria bernama lengkap I Made Budiana ini jeli membaca peluang pasar yang menjanjikan di sektor perikanan. Tanpa mau melewatkan peluang yang tersedia, ia menjadi salah satu supplier seafood yang menyasar hotel-hotel maupun restoran. Bahkan bisa dikatakan pioneer di daerah Ketewel, Gianyar dalam sektor usaha ini.
Made Budiana merupakan entrepreneur yang berada di balik kesuksesan perusahaan seafood supplier “Encep Budiana”. Melalui modal yang terbatas ia membangun sendiri bisnisnya tahap demi tahap. Di kalangan pelaku usaha perhotelan maupun restoran, sosok Made Budiana bukanlah nama asing. Betapa tidak, ia sudah menekuni usaha ini sejak tahun 1998 atau tepatnya di saat pariwisata di Bali mulai bergeliat dengan menyediakan beragam ikan segar, baik ikan laut maupun air tawar.
Perjalanan usaha Made Budiana tak dapat dilepaskan dari peran sang ayah mertua yang mengenalkannya pada seorang chef di Hotel Ina Bali Beach. Kala itu ia masih menjalin kasih sebagai dua sejoli dengan istrinya. Ayah mertuanya bergerak di sektor garmen dan kerap menerima pesanan seragam dari hotel yang berlokasi di Sanur tersebut. Melihat peluang di bisnis supplier barang ke hotel sangat menguntungkan, Made Budiana pun tertarik untuk ikut terjun ke bisnis tersebut.
Padahal bisa dikatakan bahwa ia sendiri tidak memiliki riwayat pengalaman di sektor perikanan sebelumnya. Made Budiana merupakan lulusan Fakultas Ekonomi di Undiknas Denpasar. Mengawali kuliah di tahun 1992 namun baru mampu meraih gelar sarjana sekitar enam tahun kemudian. Hal itu lantaran dirinya memiliki kesibukan lain di luar kampus yaitu bekerja membantu usaha ayahnya yang bergerak di bidang konstruksi. Hasil jerih payah selama enam tahun itu ia kumpulkan dan nantinya akan dipergunakan untuk membuka usaha sendiri.
“Awalnya cari tahu dulu, peluang yang sekiranya menjanjikan saat itu. Ternyata peluang tersebut ada sangat dekat dengan saya yaitu melalui perantara calon mertua saya waktu itu,” ujar Made Budiana.
Oleh ayah mertuanya, Made Budiana dipertemukan dengan chef yang bertanggung jawab mengatur dapur hotel Ina Bali Beach. Lewat pertemuan kala itu, Made Budiana mendapat wawasan mengenai jenis seafood yang banyak dipakai di hotel-hotel. Dalam langkah perdananya, Made Budiana menawarkan untuk menyuplai udang segar. Sebelum menemui Sang Chef, Made Budiana sudah sempat mencoba usaha tambak udang namun tidak tahu ke mana harus memasarkan hasil budidayanya itu.
“Tak disangka permintaan dari hotel jauh lebih banyak dari pasokan udang yang saya miliki. Alhasil saya harus mencari dari beberapa tambak lainnya di Bali untuk memenuhi demand yang ada,” kenangnya.
Setelah sukses memasok udang segar untuk pertama kalinya, Made Budiana kembali diminta untuk membawakan kembali bahan makanan protein hewani tersebut. Kali ini ia disarankan menyediakan beberapa jenis udang dan ikan lainnya. Dengan sigap ia pun memenuhi permintaan dari kliennya. Dalam berbisnis, Made Budiana berprinsip harus bisa beradaptasi dengan dinamika pasar. Kebutuhan pasar berkembang maka ia pun harus ikut berkembang. Biasanya setelah tahu apa kebutuhan klien, pihaknya akan berusaha menyediakan bahkan jika harus berkeliling Bali untuk memperoleh jenis ikan yang diminta.
Kunci kesuksesan Made Budiana hingga berhasil mengambil hati sang chef juga terletak pada sistem distribusinya. Jika food supplier lain mengirim bahan baku ke hotel dalam bentuk beku, berbeda dengan Made Budiana. Ia justru mengirimkan udang yang masih hidup sehingga Sang Chef dapat memastikan kualitas bahan masakannya itu. Namun setelah adanya perkembangan usaha, ia pun merambah pada food processing berbahan baku ikan.
“Bisa dikatakan saya pengusaha lokal pertama yang menjadi pemasok seafood dari daerah Ketewel ini. Memang sebelumnya sudah ada beberapa pengusaha budidaya udang di wilayah ini, tapi baru saya yang bisa mendistribusikan hasil budidaya ke hotel-hotel,” tuturnya.
Bukan hanya berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan, Made Budiana juga memegang komitmen dan jujur dalam memberikan pelayanan. Melalui komitmen dalam memberikan produk perikanan yang berkualitas, ia pun akhirnya dipercaya oleh hotel-hotel lainnya sebagai pemasok udang maupun ikan. Awalnya ke beberapa hotel yang masih di bawah naungan Inna Group. Lambat laun ia pun sukses masuk ke chain hotel lainnya. Baik yang ada di Kuta, Nusa Dua, maupun daerah kawasan wisata lain.
Terhitung sudah 23 tahun perjalanan usaha yang dilalui Made Budiana. Tentunya pasang surut usaha telah dialami dan tantangan demi tantangan ikut mewarnai kisah perjuangannya. Namun Made Budiana tetaplah merupakan sosok rendah hati bagi mitra usaha, karyawan, teman, maupun keluarganya. Ia pun tak pernah lupa untuk selalu menjadi pribadi yang bermanfaat dengan berbagi untuk sesama. Serta tak lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.