ADI MANGGALA WIRA PRASETIA | SUBUR FASHION CENTER
Membangun serta mengembangkan suatu usaha memang tidak mudah, namun tantangan yang lebih sulit daripada itu adalah ketika harus mempertahankan eksistensi usaha. Kunci keberhasilan usaha yang mampu bertahan bahkan hingga kurun waktu puluhan tahun yaitu proses regenerasi dalam kepemimpinan usaha. Hal ini terbukti dari kisah perjalanan usaha milik Suriani. Setelah berkembang selama lebih dari 67 tahun, kini perjuangannya telah dilanjutkan oleh Sang Cucu bernama Adi Manggala Wira Prasetia.
Sebuah departement store dengan nuansa cat berwarna merah pada tampak mukanya berdiri kokoh di Jalan Ngurah Rai No. 40, Negara, Kabupaten Jembrana. Ikon huruf S di depannya seketika menarik pandangan ketika melewati toko yang bernama Subur Fashion Center ini. Sesuai namanya, toko yang berdiri di atas lahan seluas 14,5 are ini merupakan pusat perbelanjaan produk fashion. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, aksesoris hingga produk kosmetik. Tak hanya menyediakan kebutuhan fashion kaum hawa, tapi juga untuk para lelaki. Pun tak terbatas pada kalangan dewasa, tersedia pula barang kebutuhan untuk anak-anak.
Konsep one stop shopping memang menjadi salah satu keunggulan Subur Fashion Center. Pemilik Subur Fashion Center, Adi Manggala menjelaskan, konsumen dapat mencari apa yang mereka inginkan dalam satu tempat melalui penyediaan barang-barang kebutuhan yang lengkap. Hal ini merupakan suatu bagian dari upaya mewujudkan visi yaitu “Menjadi Departement Store Pilihan Utama Dengan Pelayanan Terbaik di Bali Barat”.
Tentunya tidak hanya sekadar lengkap, Adi beserta tim manajemen Subur Fashion Center juga menghadirkan produk dengan kualitas prima, selalu up to date terhadap tren terkini serta tetap berusaha memberikan harga yang terjangkau. Tak khayal, pusat perbelanjaan fashion ini selalu ramai dikunjungi masyarakat khususnya di Bali Barat.
Adi Manggala mengatakan bahwa jumlah orang yang berbelanja semakin meningkat di saat momentum hari raya. Terlebih ketika malam hari tatkala para pembeli datang bersama keluarga tercinta. Apalagi di pusat perbelanjaan ini menyediakan wahana bermain sehingga anak-anak tidak akan bosan menunggu para orangtua mereka yang ingin berbelanja kebutuhan di Subur Fashion Center.
Perjuangan Sang Perintis
Di balik kemegahan gedung tiga lantai Subur Fashion Center, tersimpan kisah perjalanan luar biasa Sang Perintis usaha. Adi Manggala menuturkan bahwa cikal bakal dari pusat perbelanjaan dengan luas bangunan 2.900 meter persegi ini adalah dari sebuah toko kelontong milik neneknya. Saat itu justru belum menjajakan pakaian, melainkan menjual kebutuhan pokok, seperti beras, tepung, serta makanan ringan. Lima tahun kemudian tepatnya pada tahun 1958, barulah sang nenek mencoba berjualan pakaian lantaran pada saat itu belum banyak kompetitor usaha sejenis. Demi memenuhi barang dagangan di tokonya, sang nenek kerap pergi ke Surabaya seorang diri.
“Nama Subur diberikan oleh supplier yang mengirimkan barang. Pada paket dituliskan nama ‘SUBUR ‘. Sejak itu nama ini terus dipakai. Sedangkan di jaman itu umumnya toko tidak memiliki nama khusus, hanya menggunakan nama pemilik,” ujar Adi.
Potret dari masa kemasa cikal bakal berdirinya Subur Fashion Center diawali oleh sang nenek membuka toko kelontong yang kemudian dalam perkembangannya bertransformasi menjual kain serta pakaian.
Berkat pengelolaan keuangan yang baik, Toko Subur kian berkembang. Kemudian setelah kakeknya meninggal di tahun 1973, ayahnya yakni I Made Dharma Wiayasa Prasetia ikut turut membantu usaha neneknya. Ayahnya bahkan terpaksa berhenti dari kuliahnya di Universitas Udayana karena menyadari bahwa sang nenek tidak bisa sendirian menjalankan usaha sedangkan masih harus menanggung biaya sekolah empat saudara ayahnya yang lain.
“Dari sana papa memajukan usaha ini setahap demi setahap. Mulai dari tahun 1978 dengan pindah ke bangunan baru yang beralamat di Jalan Ngurah Rai No. 24, Negara. Selang tujuh tahun kemudian mulai ada renovasi dan pada tahun 2002 ayah saya berhasil melakukan perluasan toko menjadi seluas 400 meter persegi,” tuturnya.
Inovasi
Meski ayahnya telah berpulang pada April 2020 lalu, namun semangat kerja keras Sang Ayah senantiasa terpatri dalam sanubari Adi. Bersama-sama dengan adiknya, Dwi Harsa, Adi Manggala berupaya melanjutkan perjuangan para pendahulunya. Tepatnya di tahun 2010, lulusan S1 Arsitek, Universitas Kristen Petra ini memutuskan kembali ke Negara untuk menerima tongkat estafet pengelolaan usaha. Sebelumnya ia telah mengecap pengalaman bekerja selama tiga tahun di dunia arsitektur dan konstruksi bangunan.
“Melihat prospek bisnis keluarga yang sudah lama dirintis ini amat menjanjikan. Sangat disayangkan jika tidak diteruskan. Akhirnya saya bersama adik yang merupakan Sarjana Desain Grafis mulai bekerja membantu usaha di toko,” kenang Adi Manggala.
Di tangan Adi, inovasi dan perubahan terus dilakukan agar usaha ini dapat terus berjalan mengikuti era perkembangan yang ada. Ia mengakui memang tidak mudah mengubah manajemen usaha yang awalnya tradisional, tidak terstruktur menjadi lebih sistematis, terstruktur, dan memiliki Visi & Misi.
Tahun 2015 menjadi titik balik perjalanan usaha Adi dan Sang Adik, pada saat itu berhasil membangun gedung baru yang menjadi bangunan operasional hingga saat ini. Adi selaku Direktur CV. Subur Toserba juga melakukan inovasi melalui digitalisasi usaha. Dibantu istri, Adi mulai melirik peluang pasar online. Mereka memanfaatkan media sosial sebagai wadah pemasaran secara digital. Tatkala badai pandemi melanda seluruh dunia, pemasaran online terus digencarkan guna memudahkan masyarakat untuk mengakses produk yang ingin dibeli tanpa perlu keluar rumah.
“Bagi pelanggan setia Subur Fashion Center akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan memiliki Super Member atau Subur Shoper Member Card. Melalui program ini diharapkan dapat mempertahankan loyalitas para pelanggan kami agar terus memilih Subur Fashin Center sebagai pusat perbelanjaan favorit,” ungkap Adi.
Lanjut suami dari Liena ini menjelaskan pihaknya masih belajar demi melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ia mengatakan jangan pernah berhenti belajar terutama untuk menguasai skill yang baru. Seperti dirinya yang tidak memiliki dasar ilmu retail, namun terus mau mengakses informasi melalui workshop business, buku, dan internet.
Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya Subur Fashion Center melaunching Subur Shopper Member.
“Saya juga terus ingin belajar dari teman-teman pengusaha lainnya. Belajar bisa dari siapapun. Bagi saya, never ending improvement,” pungkasnya.