“Tetapi di bandara akan disediakan tes rapid antigen,” kata Dewa Indra
Dewa Indra menjelaskan kenapa SE ini begitu penting diterapkan dalam masa libur natal dan tahun baru. Menurutnya, karena Pemprov Bali sedang mengambil jalan tengah antara memilih keuntungan finansial besar dari pariwisata tapi kasus covid 19 melonjak atau memilih rugi sedikit tapi kasus covid terkendali
“Jadi ini adalah jalan tengah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali, Kalau ini kita abai, kasus meningkat, maka seluruh persiapan yang dilakuan sia sia, gubernur nanti akan dikritik habis-habisan kenapa abai mempersiapkan diri,” jelas Dewa Indra.
Terkait adanya informasi dari PHRI yang mengatakan bahwa ada 133 ribu wisatawan batal ke Bali gara SE Gubernur Bali tersebut, Dewa Indra menganggap hal ini adalah resiko yang harus dibayar untuk menjaga citra pariwisata Bali.
“Kita lihat adanya pembatalan penerbangan. Ini adalah cost yang harus kita bayar untuk menjaga keseimbangan. Kalau tidak mau ada yang rugi dari sisi ekonomi, berarti kita harus membuka lebar, maka yang terjadi adalah kasus meningkat, angka kesakitan meningkat, bukan tidak mungkin angka kematian juga meningkat,” jelasnya
“Ini juga adalah kalau dihitung dalam rupiah tak terhitung jumlahnya, kalau sampai korban jiwa meninggal bertambah. Sekali lagi, ini adalah setiap pilihan kebijakan ada kos yang harus dibayar dan manfaat yang bisa diterima,” imbuh Dewa Indra
Dewa Indra juga mengungkap bahwa Gubernur Bali telah rapat kemarin dengan pimpinan daerah lain di Bali dan hasilnya semuanya menyatakan siap untuk melaksanakan SE 2021.
“sehingga akan ada koordinasi bersama di pintu pintu masuk Bali yaitu di bandara, pelabuhan gilimanuk, padang bai, jadi ada sinergi dan kolaborasi pemprov kabupaten kota, tni dan polri,” terangnya (red)