Apapun latar belakang disiplin ilmu yang kita miliki, hakikatnya ilmu pengetahuan tak cukup di satu ilmu itu saja. Dibutuhkan lintas disiplin, baik dengan cara saat masih menempuh pendidikan formal maupun pengalaman bekerja. Bila ilmumu dianggap menyimpang dengan pekerjaanmu saat ini oleh banyak orang, sejatinya adalah gerbang pembuka untuk kita membuka diri berpikir inovatif dan holistik (suatu pendekatan pembelajaran yang mengembangkan semua potensi manusia, seperti sosial-emosional, intelektual, moral (karakter), kreatifitas, dan spiritual).
Dengan berbekal bahasa asing, terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, I Kadek Merta cukup percaya diri untuk mencoba berbagai pengalaman kerja, meski agak menyimpang dari apa yang ia fokuskan di sekolah. Tamat dari BPLP (Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran) Ubud, pada program Tata Hidangan, ia bekerja di bagian front office di salah satu akomodasi penginapan Ubud. Kemudian temannya merekomendasikan “Kupu-Kupu Barong Villas” untuk ia jadikan batu pijakan selanjutnya, dalam meniti karir yang lebih progresif.
Melamarlah pria kelahiran 12 Juni 1972 ini, pada properti yang berdiri sejak tahun 1988 tersebut. Ia diterima dan ditempatkan pada posisi Houseman, seksi yang bertugas dan bertanggung jawab penuh akan kebersihan dan di seluruh area hotel khususnya public area. Kemudian beralih ke Room Boy yang dilakoni selama 2 tahun, barulah melangkah ke area restoran. Beberapa tahun di sana, ternyata petualangan Kadek Merta belum selesai, ia kembali bersentuhan dengan posisi Front Office dan Receptionist, melangkah ke tahun 2000, ia dipercaya memegang tanggung jawab lebih besar, yakni sebagai Duty Manager.
Desember 2004, Kadek Merta bertransisi sebagai Front Office Manager dengan responsible yang hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya. Ia juga sempat menduduki kursi Direktur perusahaan yang menaungi “Kupu-Kupu Barong Villas & Tree Spa by L’Occitane”, namun tak lepas dari orientasi pariwisata di hotel pertama di Kedewatan tersebut. Tak berhenti sampai di sana, ia juga menjabat sebagai Resort Manager, dan yang teranyar dua tahun sebelum pandemi COVID-19, pencapaiannya dalam totalitas level demi level bekerja sampai pada kepercayaan di kursi General Manager.
Presentasi “Kupu-Kupu Barong Villas & Tree Spa” tak perlu dipertanyakan. Terdiri atas 46 vila dengan dekapan hutan tropis yang luar biasa. Dan yang paling unik ialah fasilitas spa di atas pohon mangga yang dinamakan “Tree Spa” kolaborasi dengan produk spa asal Perancis “L’Occitane”. Dengan pemandangan ke lembah Sungai Ayung dan suara-suara kicauan burung yang semakin menambah relaksasi saat melakukan treatment. Tak dipungkiri, hotel ini telah mendapatkan penghargaan sejak 2016 sebagai “Best Spa” dan terakhir sebagai “Travellers’ Choice 2020” versi TripAdvisor.
Pascapandemi, alumni SMA Negeri 1 Ubud ini menjelaskan “Kupu-Kupu Barong Villas” lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan India, dibandingkan Eropa terutama Perancis yang sebelumnya memenuhi kunjungan. Sisanya dikunjungi wisatawan asal Indonesia, Amerika dan Perancis ada di persentase 13%. Tingkat okupansi ini, masih dipengaruhi oleh regulasi dari masing-masing negara perihal pandemi dan faktor dari negara kita sendiri dalam mempromosikan pariwisatanya.
Tantangan sebagai pucuk pimpinan perusahaan, diantaranya datang dari memaintenance properti yang tinggi, terlebih berdampingan langsung dengan alam yang tak bisa diprediksi cuacanya dengan jalan memangkas cabang maupun ranting pohon. Disusul dengan pengembangan sumber daya manusianya, yang diharapkan berani dan mau membuka diri menerima segala tantangan posisi pekerjaan, terutama untuk para fresh graduate. “Pengalaman adalah guru terbaik”, bila bekal pendidikan formal belum mengisyaratkan masa depan yang menjanjikan untuk diri kita, bisa kita perbaiki dengan bertransisi dari berbagai jenjang karir. Dari sana kita bisa mengetahui, seperti apa kemampuan, bahkan bakat terpendam yang mungkin kurang diekplore di instansi pendidikan.