KEHADIRAN petani milenial diyakini akan memiliki peran penting untuk sektor pertanian. Bahkan, petani milenial disebut akan menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, Kementan terus berusaha meningkatkan kapasitas petani milenial, termasuk melalui program magang ke Jepang yang juga diikuti petani asal Nusa Tenggara Timur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan program magang ini adalah bentuk mempersiapkan petani milenial sebagai bagian dari regenerasi. “Masa depan pertanian ada di tangan petani milenial. Oleh sebab itu, Kementan terus menyiapkan petani-petani muda yang handal, salah satu dengan program magang ke Jepang,” katanya.
Program ini juga diikuti sejumlah pemuda tani dari beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Mereka yang akan mengikuti program Magang Jepang, menjalani pelatihan 75 hari di Balai Besar Pelatihan PertanianPeternakan [BBPP] Kupang, unit pelaksana teknis [UPT] Kementerian Pertanian.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang pun menggelar pembukaan pelatihan magang tani 2021 yang dihadiri Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.Turut hadir mendampingi Kepala Balai BBPP Kupang Bambang Haryanto, Kapusluh Kementan Lely Nuryati, dan Kepala BPP Lampung Rony AK.
Peserta berasal dari berbagai Kabupaten yang ada di NTT anatar lain , Kab Sumba Timur, Kab. Flores Timur, Kab. Rote, Kab. Kupang dll akan mengikuti pelatihan selama 75 hari dengan segala aktifitas pertanian dan peternakan dan di samping itu belajar akan budaya dan bahasa Jepang.