Nasib pesawat turboprop N250 Gatotkaca harus berakhir di museum. Pesawat pertama buatan asli Indonesia ini bakal dimasukkan sebagai koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
“Sejarah baru sedang dijalani N-250 Gatotkaca. Pesawat asli karya putra Indonesia yang pada 1995 sempat menggegerkan dunia karena kecanggihan teknologinya pada zamannya, kini harus menerima kenyataan sebagai penghuni museum,’ tulis akun Facebook resmi milik TNI Angkatan Udara Kamis (20/8/20).
Sang Gatotkaca, namanya, bakal melakukan perjalanan panjang dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta. Ya, bukan terbang tetapi melalui jalan darat dari Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung, menuju Muspusdirla Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
“Ada perasaan pilu menyaksikan nasib sang Gatotkaca kini, meskipun demikian, ini kenyataan yang tidak bisa kita tolak,” tulis akun tersebut.
“Selamat jalan Gatotkaca, semoga di tempat baru, kamu dapat lebih menginspirasi generasi sekarang dan mendatang.”
Prosesi perjalanan tersebut dilaporkan secara berkala mulai Rabu hingga Jumat (19-21 Agustus 2020) pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB.
Laporan berkala tersebut dapat disaksikan melalui akun Youtube TNI AU (https://www.youtube.com/c/TNIAU), Facebook TNI Angkatan Udara
(https://www.facebook.com/TNIAUOfficial/), dan AIRMEN TV DISPENAU (https://www.youtube.com/channel/UCUVUQJ1LvJi9SZTGBiJltjw)
Pesawat N250 merupakan pesawat pertama buatan asli Indonesia, karya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. Pesawat jenis turboprop ini diproduksi oleh IPTN atau kini PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Pesawat ini berhasil terbang perdana selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995. N250 Gatotkaca sempat menjadi bintang dalam pameran Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng.
Kecepatan maksimal pesawat ini adalah 610 Km/jam dengan kecepatan ekonomis 555 Km/jam. Adapun kapasitas penumpangnya adalah sebanyak 50 orang.