Perempuan memiliki andil yang besar dalam perkembangan riset di Indonesia. Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nur Tri Aries Suestiningtyas. Dikatakan Tri, berdasarkan penelitian Unesco pada 2015 lalu, perempuan yang bekerja di dunia saintek hanya sebanyak 20%. Namun demikian, lambat-laun perempuan semakin berani dalam mengambil peran di dunia saintek khususnya di bidang riset dan inovasi.
“Berdasarkan data yang dihimpun oleh LIPI, saat ini di Indonesia terdapat 3.666 peneliti perempuan nasional dari 7.727 peneliti yang ada. Di LIPI sendiri persentase peneliti perempuannya cukup besar yakni 48%. Dari 1.548 peneliti yang ada, 728-nya adalah perempuan,” kata Nur dalam webinar bertajuk Talenta Perempuan untuk Kemajuan Riset Indonesia, Selasa (21/4).
Ia mengatakan, data tersebut membuktikan bahwa kini perempuan, khususnya yang berprofesi sebagai peneliti, mampu menunjukkan bahwa dirinya bisa mengimplementasikan paham yang selama ini dijunjung tinggi Raden Ajeng Kartini, yakni dapat memiliki pengaruh yang besar ketika terjun di ruang publik.
“Ini menunjukan profesi peneliti di Indonesia banyak digeluti oleh perempuan meskipun banyak harus bersaing dengan laki-laki. Ini membuka ruang kesetaraan yang besar,” kata Nur.
Pada kesempatan tersebut, salah satu peneliti perempuan di Balai Bio Industri Laut LIPI Dwi Listyo Rahayu mengungkapkan perkembangan keterlibatan perempuan dalam penelitian oseanografi meningkat pesat. Ia menceritakan, saat awal bergabung dengan LIPI pada 1982 silam, peneliti perempuan di bidang oseanografi hanya berjumlah 2 orang.
“Lalu setelah 10 tahun hanya ada 5 peneliti perempuan dari 50 peneliti bidang oseanografi yang ada. Tapi sekarang makin banyak peneliti perempuan yang tangguh di bidang oseanografi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu peneliti perempuan pada Pusat Penelitian Kimia LIPI Tjandrawati Mozef. Tjandrawati yang mengambil peran dalam riset sumber daya hayati di Indonesia sebagai sumber antibiotik dan antivirus mengungkapkan bahwa perjuangan R.A Kartini menjadi inspirasi tersendiri baginya.
“Hasil perjuangan R.A Kartini berdampak panjang. Saya bisa berkesempatan bersekolah maupun berkarya dalam bidang yang saya sukai tanpa ada halangan. Ini jadi inspirasi bagi saya bahwa saya harus menghasilkan sesuatu yang berkontribusi yang punya dampak panjang bagi masyarakat,” tuturnya. (H-3)
Sumber : media network/media Indonesia