I GUSTI AYU MADE SURYATI | PT. GRAHA SURYA DARMA ABADI
Di Bali, peran perempuan sangatlah sentral baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Perempuan Bali dituntut untuk berdedikasi pada tugas-tugasnya di keluarga baik sebagai anak, ibu maupun istri sedangkan di masyarakat berperan sebagai penggerak roda adat dan tradisi. Namun di luar tanggung jawabnya itu, perempuan Bali harus mampu mandiri dalam segala hal, salah satunya urusan finansial. Demikian prinsip seorang pengusaha bernama I Gusti Ayu Made Suryati atau yang akrab disapa IGAM Suryati. Perempuan asli Tabanan ini mengaktualisasikan dirinya di bidang usaha namun tidak pernah mengabaikan perannya di keluarga maupun di kehidupan bermasyarakat.
Multiperan yang dijalani IGAM Suryati selama ini, baik sebagai istri dari Ir. I Gusti Putu Abadi Hambarsika, anggota masyarakat adat, hingga sebagai pemimpin suatu perusahaan, semua dijalankan dengan tulus dan bahagia. Bisa jadi hal itu yang membuatnya tetap tampil sehat dan enerjik di usianya yang kini menginja 64 tahun. Meski secara fisik tidak sekuat dulu lagi, namun semangatnya masih tetap menyala untuk mengisi hidup dengan berbagai kegiatan produktif.
IGAM Suryati dikenal sebagai pengusaha distributor material bangunan berupa semen. Ia menjadi pendiri sekaligus salah satu pemegang saham PT. Graha Surya Darma Abadi yang beralamat di Jalan HOS. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Perusahaan ini menjadi distributor resmi produk semen dengan merk dagang Semen Gresik. IGAM Suryati menjelaskan bahwa dipilihnya merk semen Gresik tersebut dari sekian pilihan merk yang ada di pasaran lantaran kualitasnya yang terjamin.
“Semua produk semen yang beredar di pasaran telah melengkapi standar nasional Indonesia namun tetap memiliki perbedaan dari segi kualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut IGAM Suryati memaparkan bahwa produk semen Gresik yang ia pasarkan memiliki keunggulan dari segi kekuatan daya tekan. Semakin kering maka daya tekannya semakin tinggi yang membuat merk semen tersebut banyak dilirik untuk konstruksi bangunan bertingkat. Memang dari segi harga masih banyak pilihan semen yang menawarkan harga lebih murah namun bila dibandingkan dengan jaminan kualitas yang sudah terbukti maka merk semen Gresik yang ia jual tetap banyak peminatnya.
Passion di Bisnis
Kejelian dalam melihat peluang usaha telah dimiliki oleh IGAM Suryati sejak belia. Jiwa berbisnis yang mengalir dalam darahnya merupakan turunan dari kedua orang tua yang juga merupakan pengusaha. Orang tuanya membuka usaha toko grosir dan retail sembako dengan nama UD. Sepakat yang didirikan tahun 1968 di Kabupaten Tabanan sebelum akhirnya bertransformasi menjadi PT. Graha Surya Abadi yang berfokus sebagai distributor resmi semen Gresik. Sejak remaja, IGAM Suryati rutin membantu orang tuanya di toko yang membuatnya tidak awam lagi dengan ilmu berdagang. Meskipun begitu ia tidak mengabaikan pendidikannya, IGAM Suryati tetap menjalankan kewajibannya sebagai siswa yaitu belajar.
Orang tua IGAM Suryati mengutamakan pendidikan sebagai bekal masa depan, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Pun pada saat merampungkan masa sekolah di SMA, IGAM Suryati diberi kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebagai pribadi yang gemar belajar mengenai tata hukum, IGAM Suryati akhirnya memilih kuliah di Fakultas Hukum.
Semasa kuliah ia kembali melanjutkan passionnya di bidang bisnis. Ia melihat adanya peluang menjanjikan dari usaha penjualan produk material bangunan karena pada waktu itu banyak proyek pembangunan yang bermunculan. Namun ia hanya menjual satu jenis produk saja yaitu semen. Barang dagangan itu ia titipkan di toko sembako milik orang tuanya lantaran belum memiliki modal untuk menyewa toko sendiri.
Setelah meraih gelar sarjana, IGAM Suryati sempat mengambil pengalaman berkarir sebagai pengacara dan juga dosen di jurusan hukum. Namun seiring berjalannya waktu ia merasa lebih bergairah berkarir sebagai pengusaha. Menurutnya menjadi pengusaha memiliki peluang lebih banyak untuk mengatur waktu mengurus keluarga dan bermasyarakat. Selain itu dengan membangun suatu usaha berarti membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, semakin besar usaha yang ia bangun maka semakin banyak pula SDM yang akan terserap.
IGAM Suryati mulai fokus kembali menekuni bidang usaha penjualan semen pada tahun 1982. Saat itu ia masih menjual dua merk semen. Konsistensi yang ia tunjukkan dalam penjualan produk membuat PT. Semen Gresik meliriknya sebagai salah satu distributor resmi merk tersebut dengan catatan ia hanya boleh menjualkan satu merk saja. Setelah itu pertumbuhan usahanya kian meningkat, ditandai dengan mulai banyaknya pelanggan dari kalangan kontraktor besar. Hal itu membuatnya dikukuhkan sebagai distributor resmi dari tahun 1997 hingga 2008.
Kemudian di tahun 2009 IGAM Suryati meningkatkan skala usahanya melalui pendirian badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT. Graha Surya Darma Abadi bersama dua pemilik lainnya. Berkat manajemen usaha yang profesional perusahaan itu terus berkembang dan eksis sampai saat ini di tengah kompetitor usaha yang semakin menjamur.
IGAM Suryati menjelaskan goals saat ini adalah mempersiapkan regenerasi usaha untuk memastikan keberlanjutan usahanya di masa depan. Kedua orang putranya pun kini mengikuti jejak sang ibu dalam berwirausaha, yang ketika selesai menamatkan pendidikan di perguruan tinggi diserahkan untuk mengelola usaha Toko Bangunan. IGAM Suryati memang mendidik anak-anaknya agar mampu mandiri dalam segala aspek termasuk kehidupan finansial. Menurutnya bekal yang bermanfaat untuk anak bukanlah harta benda melainkan pendidikan formal maupun pendidikan karakter. Harta bisa habis suatu saat namun bekal ilmu akan terus bermanfaat sampai kapan pun.