Anemia sendiri bisa dibedakan jenisnya berdasarkan dari penyebabnya:
1. Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi
Anemia bisa disebabkan karena seseorang kekurangan asupan zat besi dalam tubuhnya. Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb).
Seseorang dengan kondisi ini, bisa saja karena kurang asupan zat besi dari makanan, atau adanya masalah dimana tubuh tidak mampu menyerap zat besi, karena penyakit seperti celiac.
2. Anemia Karena Pendarahan
Pendarahan besar yang terjadi pada seseorang, juga bisa menjadi penyebab anemia. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu, anemia karena perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.
3. Anemia pada Masa Kehamilan
Pada ibu hamil, tingkat hemoglobin dalam tubuhnya memang bisa dibilang lebih rendah. Namun, kondisi tersebut bisa disebut cukup normal. Padahal, pada saat hamil tubuh membutuhkan hemoglobin yang cukup tinggi. Untuk itu, dianjurkan pada ibu hamil mengonsumsi beberapa makanan yang bisa membantu membentuk zat hemoglobin.
Makanan-Makana itu tentu saja yang memiliki beberapa kandungan dan vitamin seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
4. Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia Hemolitik
Anemia jenis ini bisa diturunkan dari genetik, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria. Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya.
6. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
7. Anemia Karena Penyakit Kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
Gejala Anemia
- Lemas dan cepat lelah
- Sakit kepala dan pusing
- Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Dingin di tangan dan kaki
Pencegahan Anemia
Anemia bisa diatasi atau dicegah jika penyebabnya merupakan kondisi khusus seperti hamil, haid, ataupun kekurangan nutrisi. Namun, di beberapa kasus anemia yang disebabkan karena masalah genetik, tidak dapat dicegah kecuali melalui bantuan dokter. Berikut cara melakukan pencegahan anemia yang bukan karena faktor genetik:
Perbanyak Makanan Tinggi Zat Besi
Untuk anemia yang disebabka karena kekurangan zat besi, Anda bisa mulai mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi akan kandungan zat besi. Beberapa makanan kaya zat besi di antaranya daging, ayam tanpa lemak, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan.
Tingkatkan Konsumsi Makanan Tinggi Vitamin C
Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi agar lebih optimal. Selain mengonsumsi asupan tinggi zat besi, orang yang rentan mengalami anemia juga perlu makan makanan kaya vitamin C. Beberapa buah dan sayur dengan kandungan vitamin C tinggi di antaranya adalah jeruk, stroberi, sampai brokoli.