Klungkung – Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, membuat mural di sejumlah tempat umum. Mural dibuat sebagai ekspresi pemerintah daerah untuk mengkritik warga dalam hal pengelolaan sampah.
Mural tersebut berada pada tembok tempat olah sampah setempat (TOSS) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Mural itu dibuat untuk mengkritik buruknya penanganan sampah yang dilakukan oleh warga.
“Ya (mural itu untuk mengkritik masyarakat yang belum kelola sampah dengan baik). Gambar itu berurut dari buang sampah sembarangan sampai dampak (yang ditimbulkan). (Kemudian) baru upaya mengatasi dan (menciptakan) produk turunan kompos untuk pertanian dan pertamanan,” kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).
Suwirta mengatakan mural tersebut bermula dari perjalanan panjang mengajak masyarakat untuk bisa memilah sampah dari rumah. Kemudian pihaknya membangun TOSS center di berbagai desa.
TOSS center ini kemudian banyak dikunjungi tamu, termasuk siswa. Karena itu, TOSS dijadikan tempat edukasi dan rekreasi dan kebetulan terdapat ruang kosong berupa tembok untuk melakukan hal tersebut.
Akhirnya pihaknya membuat mural di TOSS di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba. Mural tersebut dibuat di tembok yang memiliki panjang 410 meter persegi dengan jumlah 50 lukisan.
Mural itu dibuat mulai pertengahan Juli dan kini sudah berhasil diselesaikan. Pembuatannya menggunakan biaya dari dana corporate social responsibility (CSR) dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
“(Dibuat) pertengahan Juli dan kini sudah selesai. (Dibuat) dari dana CSR BPD BALI. Pelukis Ketut Sumadi dari Nusa Penida,” terang Suwirta.
“Lewat edukasi ini, masyarakat diharapkan sadar bahaya sampah dan muncul kesadaran sendiri memilah sampah dari rumah dan ikut serta menjaga lingkungan,” harap Suwirta.
Sumber : media Newtok/detik