Jakarta | Politikus senior PAN Agung Mozin menanggapi penolakan PA 212 untuk bergabung dengan partai baru yang akan didirikan Amien Rais. Dia memahami PA 212 yang tidak ingin melibatkan diri dalam politik.
“Saya memahami sikap beliau sebagai PA 212 yang tidak ingin terlibat atau melibatkan diri dalam partai politik apapun untuk menjaga konsistensi sikapnya menjaga semangat perjuangan memerangi kemungkaran dan menegakan keadilan untuk semua sebagai gerakan moral,” ujar Agung melalui pesan singkat, Senin (18/5).
“Justru kalau beliau sebagai PA 212 mengatakan mendukung atau berada dalam sebuah partai politik maka akan kontraproduktif,” ujarnya.
Partai baru Amien Rais yang disebut akan melibatkan kelompok 212, Agung menyebut cuma ungkapan kegembiraan. Karena kesamaan semangat partai baru ini dengan 212.
“Karena semangat yang diusung oleh partai baru ini mempunyai kesamaan semangat, menegakan keadilan dan memerangi kemungkaran yang merugikan rakyat kecil. Tentu juga sebagai ungkapan yang sama memerangi kezaliman kepada Pak Amien Rais saat kongres PAN di Kendari itu,” jelasnya.
Agung menyayangkan Ketum PA 212 Slamet Maarif meminta Amien Rais dan Zulkifli Hasan untuk duduk bersama untuk menata PAN. Dia mengatakan, salah alamat jika pernyataan tersebut ditujukan kepada Amien Rais.
“Karena yang telah berbuat zalim kepada Pak Amien adalah para pembuat keonaran di Kendari itu bahkan belum lama ini mereka mengatakan Pak Amien Rais sebagai pendiri Pan disebut sebagai sengkuni. Ini sungguh keterlaluan. Padahal di sanalah tempat sengkuni berkumpul,” ucapnya.
Menurut Agung, Slamet Maarif mendapatkan informasi sesat dari orang yang ingin Ketum PA 212 merayu Amien untuk mengurungkan niat mendirikan partai baru. Dengan cara memutarbalikkan fakta dan mendeskreditkan Amien Rais.
Lebih lanjut, kendati PA 212 tak bergabung dengan partai baru Amien, Agung mengatakan partai ini akan Istiqomah dengan apa yang diperjuangkan kelompok tersebut.
“Harapan saya semoga partai baru yang digagas oleh Pak Amien dan loyalisnya tetap istiqomah dengan apa yang diperjuangkan oleh PA 212 yaitu menegakan keadilan dan memerangi kemungkaran dengan kesamaan semangat ini maka dipastikan partai politik yang akan digagas ini menjadi tempat berlabuh para pejuang-pejuang kebenaran dan keadilan dari ormas manapun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak bergabung dengan parpol baru yang akan dibentuk senior PAN Amien Rais. Sebab, PA 212 merupakan gerakan moral, bukan berkaitan dengan politik praktis.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menjelaskan, PA 212 adalah gerakan moral yang lahir dari perjuangan menuntut keadilan dan melawan kedzaliman. Prinsip tersebut tidak akan dilepaskan.
“Insya Allah akan tetap Istiqomah dalam gerakan, tidak akan bergabung ataupun menjadi suatu partai politik apapun,” tegas dia Jumat (15/5).