SUGITO | PENGUSAHA RECYCLE MATERIAL LOGAM DAN BESI
Cermat melihat peluang usaha hingga berhasil mengembangkannya. Demikian cerita kesuksesan Sugito, seorang pengusaha yang mampu memanfaatkan peluang dari besi dan logam bekas pakai. Meski terbilang belum lama membuka usaha di bidang daur ulang material logam dan besi, namun ia mampu menguasai pasar yang ada di daerah Lombok dan Bali. Menurutnya, bisnis ini memiliki prospek yang menjanjikan karena material tersebut selalu dibutuhkan di segala macam industri.
Permintaan barang metal dan besi diperkirakan akan selalu naik tiap tahunnya. Padahal proses pertambangan dan pengolahan metal memakai 7-8% pasokan energi di bumi dan berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Usaha untuk mendaur ulang metal memerlukan energi yang relatif lebih sedikit dibanding proses produksi pertambangan primer. Selain itu, dengan mendaur ulang bahan metal akan mampu mengurangi eksploitasi bijih metal berkualitas rendah dan menghemat metal yang berkualitas lebih tinggi.
Melalui proses daur ulang, keberadaan besi dan logam bekas pakai tidak akan berakhir menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Padahal salah satu limbah terbanyak di bumi ini adalah limbah logam. Beruntungnya logam adalah termasuk limbah yang paling mudah untuk didaur ulang, sehingga bisa kembali digunakan sebagai material yang bermanfaat. Namun masih sedikit orang yang mengetahui bagaimana proses daur ulang logam dan apa hasil akhirnya, sehingga di negara-negara berkembang masih banyak warga yang tidak melakukan pemilahan sampah.
Salah satu pengusaha yang jeli menangkap peluang bisnis dari keberadaan besi dan logam bekas pakai adalah Sugito. Pria asal Medan tersebut mengumpulkan besi dan logam yang masih bisa didaur ulang melalui kerja sama dengan para pengepul dari berbagai daerah. Kemudian di tangannya, besi dan logam itu diolah kembali menjadi produk yang bisa digunakan kembali. Biasanya produk hasil daur ulangnya didistribusikan lagi ke industri-industri lainnya seperti konstruksi dan perbengkelan. Jaringan distribusinya bahkan menjangkau ke berbagai daerah di Indonesia.
“Saya mengawali usaha ini pada tahun 2017 di Lombok. Pada waktu itu saya sudah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya sebagai kepala gudang di sebuah perusahaan di Medan. Saya sudah bertekad ingin berdikari membuka usaha secara mandiri,” ujar Sugito.
Alasan pria kelahiran 10 Oktober 1983 itu memilih Lombok sebagai tempat pertama kali mengibarkan bendera usaha lantaran menganggap harga besi dan logam lainnya di wilayah tersebut masih terjangkau. Sehingga ia memperkirakan mampu menawarkan harga yang bersaing. Selain itu kompetitor sejenis masih bisa sangat sedikit.
Dua tahun kemudian, ia melihat prospek menjanjikan dari pasar penjualan besi bekas di Pulau Dewata. Tanpa ragu ia membuka usahanya di Bali dengan mengontrak sebuah lahan. Seiring dengan perkembangan usaha, ia berhasil membeli rumah dan mengontrak tanah di Ketewel, Gianyar. Menurutnya, salah satu faktor yang membuat usahanya bertumbuh dengan baik yaitu adanya perkembangan industri pariwisata. Banyak kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan akomodasi wisata membutuhkan material besi sekaligus menghasilkan limbah besi yang sudah terpakai.
Selain menjual produk daur ulang besi dan logam dengan kuantiti besar, Sugito juga menjual ke tingkat eceran. Dengan demikian ia dapat menjangkau konsumen dari berbagai kalangan sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan. Pengusaha yang berkantor di Jalan Gumitir, Biaung tersebut memastikan bahwa material hasil daur ulang yang ia tawarkan memiliki kualitas yang baik. Terbukti banyak orang yang menaruh kepercayaan besar kepadanya dalam menjalankan usaha.
Satu lagi prinsip yang menurutnya harus dimiliki pengusaha yang bermain di bisnis ini adalah kejujuran. Sikap jujur itulah yang akan memunculkan kepercayaan dari orang lain. Modal kepercayaan itu pada akhirnya sangat bermanfaat di kala mengalami masa surut usaha. Sugito pun tidak menampik bahwa jatuh bangun usaha telah dialaminya. Bahkan ia sempat berada dalam titik nadir dalam usahanya karena kegagalan usaha.
“Proses perjuangan meraih keberhasilan itu tidak mulus begitu saja. Mungkin orang-orang hanya melihat kesuksesan kita tanpa tahu bagaimana perjuangan di baliknya,” ujar ayah empat anak terebut.
Kerja keras dan ketekunan sebagai seorang pengusaha di bidang yang tidak jamak dilirik orang tersebut merupakan sebuah upaya Sugito untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Semangat meraih kesuksesan finansial itu muncul dilatarbelakangi oleh kehidupan masa lalu yang penuh dengan pahit getir. Ia merupakan seorang individu yang lahir dan bertumbuh dalam keluarga yang jauh dari kata sejahtera. Keadaan itulah yang dijadikan sebagai motivasi dalam berusaha menggapai asa.
Lewat usaha yang dijalankannya, Sugito pun mampu membuka kesempatan kerja bagi orang lain. Saat ini ia telah memperkerjakan puluhan karyawan di berbagai posisi pekerjaan. Hal ini membuat Sugito secara langsung telah membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Karena itu ia pun berharap mendapat dukungan dari para pengampu kebijakan. Salah satunya dengan menyediakan payung hukum yang pasti untuk industri daur ulang material besi dan logam lainnya.