Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Sogra merupakan pionir lembaga jasa keuangan di Desa Adat Sogra, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Eksistensinya selama lebih dari dua dekade telah memunculkan beragam manfaat untuk masyarakat sekitar. Tak hanya berperan dalam memberikan layanan jasa keuangan di sisi lain LPD yang dikomandoi I Wayan Putra ini juga berupaya hadir di dalam sosial kemasyarakatan di Desa Adat Sogra.
I Wayan Putra selaku Ketua LPD Sogra mengatakan bahwa lembaga yang ia kelola tersebut telah berdiri seja tahun 1996. Kala itu belum ada satu pun lembaga perbankan yang eksis di wilayah tersebut. Sehingga tantangan yang ada yaitu bagaimana mensosialisasikan manfaat LPD kepada krama di Desa Sogra. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan hadir langsung dalam kegiatan kemasyarakatan. Seperti di tiap kegiatan seremonial keagamaan juga pada saat ada krama yang mengalami musibah atau berdukacita.
Menurut Wayan Putra, upaya-upaya tersebut merupakan bentuk perkenalan diri dengan hasil lebih konkret daripada hanya sekedar memaparkan secara lisan maupun tulisan. Kemudian setelah krama menyadari peran serta LPD yang demikian nyata itu barulah muncul rasa kepercayaan untuk menggunakan layanan yang ditawarkan lembaga tersebut. Seiring berjalannya waktu LPD Sogra pun berhasilmembantu peningkatan ekonomi daerah dengan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat di Desa Adat Sogra, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
“Kami di LPD Sogra juga tak terlepas dari kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan lembaga keuangan lain seperti koperasi, bank umum, maupun LPD lainnya yang ada di Bali. Sehingga kami tidak hanya berkompetisi melainkan juga saling bersinergi demi memberikan pelayanan terbaik kepada para krama,” ungkap Wayan Putra yang telah bergabung di LPD Sogra sejak tahun awal berdirinya lembaga tersebut.
One Stop Solution
Di tengah era persaingan, ditandai dengan pertumbuhan lembaga jasa keuangan di desa desa, Wayan Putra optimis jika LPD yang ia pimpin dapat semakin berkembang melampaui segala tantangan yang ada. Dari pengalaman sebelumnya, LPD Sogra telah mengalami pasang surut perkembangan usaha yang biasanya dipengaruhi oleh kondisi eksternal. Seperti pada saat erupsi Gunung Agung yang menyebabkan tersendatnya kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di Desa Sogra. Begitu juga pada saat pandemi berlangsung. Di tengah terpaan badai pandemi berhasil membawa lembaga keuangan tersebut semakin bertumbuh dengan capaian laba yang memuaskan. Bahkan di saat lembaga keuangan lain mengalami stagnan terutama dalam perolehan laba atau keuntungan, LPD Sogra justru mencatatkan kenaikan laba. Dari Rp 1,2 miliar meningkat menjadi Rp 1,5 miliar dengan aset sebesar Rp 76 miliar di tahun 2021.
Wayan Putra memaparkan bahwa kondisi ini tak terlepas dari karakteristik masyarakat yang lebih banyak bergerak di sektor informal dan UMKM. Seperti petani, peternak pedagang maupun buruh harian. Sektor ini mampu tetap bergeliat di masa pandemi. Meski demikian, masyarakat di sektor imformal tetap memerlukan dukungan modal untuk menumbuhkan usaha mereka. Di sinilah peran sentral LPD yaitu hadir untuk masyarakat dengan menyediakan akses permodalan dengan syarat mudah.
Tidak hanya memberi dukungan pendanaan untuk pekerja di sektor informal maupun pelaku UMKM, LPD Sogra juga memberi akses kemudahan untuk krama yang memerlukan pembiayaan di sektor formal. Seperti kalangan Pekerja Migran Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan LPD Sogra yaitu sebagai lembaga keuangan dengan layanan One stop solution.
Ada pun pilihan kredit multiflat adalah paling diminati masyarakat, merupakan kredit dengan suku bunga menetap, namun nasabah bisa melunasi tanpa dikenakan pinalti. Krama pun dimudahkan dengan adanya kredit yang bersifat fleksibel. Selain memiliki berbagai program kredit yang menarik, LPD Desa Adat Sogra juga memiliki berbagai program tabungan. Di antaranya program tabungan Simantu (simpanan masa tua), tabungan Sibajang (simpanan jangka panjang) dan program tabungan proteksi. Wayan Putra berharap para krama ke depannya semakin memaksimalkan layanan LPD guba membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Soal pemanfaatan teknologi, LPD Sogra termasuk tanggap terhadap perkembangan yang ada. Contohnya menyediakan layanan keuangan berbasis digital. Seluruh transaksi sudah dapat diakukan secara online. Bahkan hal ini sudah diterapkan sejak 2015 di mana belum banyak lembaga keuangan lain yang melakukannya. Wayan Putra pun mengaku senang pihaknya dapat menjadi terdepan dalam mengadaptasi perkembangan yang ada. Ia pun berupaya agar ke depannya dapat melakukan langkah serupa dalam hal berinovasi pada produk dan layanan lainnya.