Butir pertanyaan/pernyataan instrumen akreditasi yang terkait langsung dengan hasil (skor) penilaian (UN) masih terkesampingkan, belum menjadi persyaratan penting untuk memperoleh peringkat baik/sangat baik dalam akreditasi, sehingga beberapa satuan atau program pendidikan perolehan hasil akreditasi dan penilaian (UN) sering kurang padu dan selaras. Beberapa satuan atau program pendidikan, misalnya, perolehan hasil (skor) akreditasi menunjukkan peringkat sangat baik, tapi hasil penilaian (baca: UN) menyatakan sebaliknya.Akibat pengelolaan kegiatan dan penilaian secara terpisah, inkonsistensi peroleh skor penilaian (UN) dan peringkat akreditasi sering terdeteksi terlambat. Itu disebabkan informasi tersebut baru bisa diketahui melalui kajian kebijakan atau penelitian ilmiah.
Untuk mengukuhkan kualitas dan integritas hasil akreditasi, instrumen akreditasi yang digunakan harus menjadikan skor perolehan AKM sebagai bagian terpenting dalam menetapkan peringkat akreditasi sekolah/madrasah. Rumusan hasil AKM ini bisa ditampilkan pada bagian standar kelulusan dan standar penilaian.Kemajuan pendidikan merupakan tekad dan upaya bersama (concerted efforts). Keberadaan lembaga independen yang mengelola kegiatan akreditasi dan penilaian hendaknya dapat terus bersinergi dan kompak, apalagi secara administratif kedua lembaga, BAN-S/M dan BSNP, dikoordinasikan Balitbang Kemendikbud. Wallahu a’lam.Opini
Sumber: m.mediaindonesia.com