Usaha Konveksi merupakan sektor usaha yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi kerakyatan. Terbukti banyak perusahaan konveksi yang mampu menyerap tenaga kerja secara besar-besaran. Contohnya salah satu konveksi lokal di Kabupaten Buleleng yaitu UD. R. Cemerlang telah menjadi “rumah” yang menaungi puluhan pekerja. Siapa sangka cikal bakal usaha ini berawal dari kesuksesan Sang Pemilik dalam menjual sepotong baju untuk kawan kerjanya hingga menginspirasi lahirnya usaha produksi sandang secara massal.
Usia 29 tahun bisa dikatakan waktu yang cukup lama untuk perjalanan sebuah usaha. Selama itu pula UD. R. Cemerlang sebagai industri kecil yang bergerak di bidang sandang telah melayani konsumen dari berbagai macam kalangan. Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat, usaha yang dimiliki oleh Siswati Christian ini dapat terus bertahan selama hampir tiga dekade berkat komitmen mempertahankan kualitas produk dan pelayanan. Pasang surut usaha tentunya sudah menjadi hal biasa baginya. Tiap tantangan selalu dihadapi dengan optimisme, membuat Siswati berhasil menembus persaingan hingga merajai pasar di Bali Utara.
Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itulah sepotong kalimat yang ia lontarkan tatkala ditanya mengenai pandangannya tentang kesuksesan saat ini. Siswati terlahir dan bertumbuh di lingkungan keluarga dengan status ekonomi rendah sehingga sejak kecil terbiasa dengan kehidupan sederhana. Perempuan yang lahir di Surabaya, 30 Juli 1964 tersebut sejak kecil merajut cita-cita ingin menjadi individu sukses. Baik sukses dalam hal finansial maupun kesuksesan membina keluarga yang bahagia.
Setelah menamatkan SMA, Siswati tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melainkan bekerja pada agen penjualan tiket transportasi. Pada masa bekerja di Kota Pahlawan itu ia bertemu dengan jodohnya yang merupakan pria asal Bali. Lelaki pujaan hati tersebut Wayan Budasari yang berprofesi sebagai sopir bus. Setelah merajut kisah kasih selama beberapa tahun akhirnya mereka meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan. Kemudian Siswati diboyong Sang Suami untuk menetap di Singaraja.
Di kota yang cukup asing bagi Siswati, ia harus cepat beradaptasi agar segera pula mendapat pekerjaan yang sesuai. Ia kembali meniti karier di agen penjualan tiket, sementara suami tetap bekerja sebagai sopir bus Jawa-Bali. Suatu ketika, suaminya membawa buah tangan berupa beberapa potong baju. Siswati justru merasa sayang untuk memakainya lantaran keadaan ekonomi saat itu pas-pasan. Akhirnya Siswati menjual baju itu kepada temannya yang ingin membayar dengan cara dicicil. Ternyata tak sesuai kesepakatan awal, temannya malah membayar secara penuh dan tentunya membuat Siswani merasa senang.
Sejak itulah Siswati menyadari peluang bisnis penjualan pakaian ternyata menggiurkan. Ia tertarik menggarap peluang itu secara serius hanya saja terkendala modal. Lantaran tekadnya sudah bulat untuk berbisnis, ia pun menggunakan modal seadanya untuk membeli beberapa pakaian dari Surabaya setiap sang suami bertugas sebagai sopir bus. Pakaian itu dijual kembali di kalangan teman-temannya dan siapa sangka peminatnya membludak.
Hingga suatu saat Siswati mendapat pesanan seragam siswa dari salah satu TK di Singaraja. Kali pertama menerima pesanan dalam jumlah besar, ia berusaha mengerjakan permintaan tersebut dengan penuh ketelitian. Siswati tidak mau ada kesalahan yang dapat mengecewakan konsumennya. Pada akhirnya pesanan perdana itu sukses pada waktu yang telah disepakati. Hasil pengerjaan yang rapi dan tepat waktu itu membuat pelanggan pertamanya merasa puas sehingga dengan senang hati merekomendasikannya ke orang lain. Lewat promosi dari mulut ke mulut terbukti jitu dalam mendongkrak pesanan yang kemudian berdatangan.
Di awal usahanya, Siswati bekerja sama dengan konveksi yang berada di Surabaya. Lambat laun permintaan pesanan terus melambung membuatnya harus berani untuk mengembangkan konveksi sendiri. Saat itulah lahir UD. R. Cemerlang yang merupakan salah satu pionir konveksi di Singaraja. Segmentasi pasar usaha konveksi ini adalah kalangan masyarakat yang ingin membuat seragam. Baik dari instansi pemerintahan, kantor, sekolah, atau kampus. UD. R. Cemerlang juga melayani pemesanan kaos untuk mendukung event besar mulai dari acara Hari Ulang Tahun korporasi atau sekolah hingga upacara keagamaan.
Tak khayal Siswati kerap mengerjakan pesanan dengan kuantiti besar, satu orderan dapat terdiri dari puluhan hingga ratusan potong pakaian yang harus diselesaikan. Apalagi di saat jelang tahun ajaran baru, banjir pesanan datang dari berbagai sekolah. Demi memastikan bahwa tidak ada satu pun pesanan yang cacat produksi, ia selalu menerapkan kontrol kualitas yang ketat. Di sisi lain Siswati selalu menekankan pada pelayanan ramah serta menjalin relasi yang baik dengan para konsumen. Hingga tak jarang konsumennya datang kembali dan menjadi pelanggan setia.
Ibu dari Luh Hesti Ranitasari, Kadek Yuni Kristiasari, dan Komang Agus Dwiputra ini sempat memiliki niatan untuk berekspansi ke fashion retail. Namun sampai saat ini ia belum cukup serius menggarapnya karena pangsa pasar di bisnis konveksi untuk saat ini masih terbuka lebar. Ia pun optimis prospek bisnis konveksi ke depannya masih cemerlang. Serta berharap UD. R. Cemerlang dapat terus menjadi bagian dari perkembangan industri manufaktur khususnya penyediaan sandang untuk masyarakat.