GIANYAR – Tragisnya pembunuhan terhadap korban Ni Putu Widiastiti, 24, membuat keluarganya di Banjar Pekuwudan, Desa/Kecamatan Sukawati syok.
Paman korban, I Wayan Suwatra saat ditemui di rumah duka berharap kepolisian segera mengungkap kasus ini. Terlebih semasa hidupnya, korban yang akrab disapa Ewik ini dikenal ceria, energik dan menghindari permusuhan. “Kami benar-benar tidak menyangka ada kejadian seperti ini,” ungkap Wayan Suwatra.
Keluarga mengetahui kabar duka ini pada Senin (28/12) pagi. “Banyak yang menghubungi, termasuk adik saya (ayah korban, red). Kaki saya sampai gemetar, masih belum percaya,” ujarnya. Semasa hidup, keponakannya ini dikenal energik dan ceria. Juga termasuk anak yang berbakti pada kedua orangtuanya, I Ketut Widia dan Ni Kadek Astiti. Bahkan Ewik, rela meminjam uang untuk
membangun rumah. “Adik saya bilang, Ewik yang bantu pinjam uang untuk membangun rumah ini,” ungkapnya. Kesehariannya, korban memang tinggal sendiri di TKP, sebuah di Jalan Kerta Negara Gang Widura Nomor 24,Denpasar Utara. “Rumah itu sudah ditempati sejak Ewik masih kecil. Rumah pribadi, dulu ibunya Ewik kerja di Denpasar beli rumah itu,” jelasnya.
Namun demikian, setiap Sabtu-Minggu atau hari libur, sekeluarga ini pasti pulang ke Sukawati. Semenjak ibunya tidak lagi bekerja di Denpasar, hanya korban yang tinggal sendiri di rumah tersebut. Terlebih korban sebagai karyawati Bank Mandiri Cabang Tuban sehingga lebih dekat untuk pulang-pergi dari tempat bekerja. “Sebenarnya keluarga sempat khawatir dia tinggal sendiri, perempuan lagi. Tapi dia meyakinkan diri berani,” jelasnya.
Menurut Wayan Suwatra, korban Ewik sudah bekerja di bank sekitar setahun terakhir. Sebelum bekerja di bank, korban yang lulusan Sarjana Hukum Undiknas Denpasar ini sempat bekerja di restoran kawasan Denpasar. “Di bank, mungkin sudah ada setahunan ini,” ujar paman korban. Mengenai rencana prosesi upakara, pihak keluarga masih berembug.
“Upacara nya belum pasti. Masih menunggu informasi dari Forensik apakah jenazah bisa segera
dibawa pulang apa tidak. Kalau itu sudah pasti, baru kita nunas dewasa ayu. Kami harap bisa langsung ngaben,” terang Wayan Suwatra yang tinggal sebelah barat rumah duka ini. Korban merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya, perempuan masih duduk di bangku SMP.
Korban juga merupakan alumni SMPN 1 Sukawati dan SMAN 1 Sukawati. Keluarga berharap pelaku pembunuhan sadis yang merenggut nyawa Korban bisa segera terungkap. “Harapan kami supaya pelakunya segera ditangkap. Kami juga ingin tahu apa motif nya, kok sadis sekali.
Saya juga dapat kabar, pelaku sempat mengelap darah yang tercecer dan membuang pisau ke atas diletakkan di sanggah. Ini yang masih misterius,” ungkapnya heran. Pihak keluarga juga berharap ada kamera CCTV di sekitar lokasi, sehingga gerak gerik pelaku bisa tertangkap kamera.
Penulis : Kontributor Gianyar