Kasus Covid-19 di India selama enam hari berturut-turut tetap berada di angka 300.000 per hari.
Tentara India berjanji untuk mengerahkan bantuan medis dalam membantu memerangi kasus yang terus bertambah.
Dalam 24 jam terakhir, India mencatat 323.144 kasus baru per Selasa, 27 April 2021. Meski angka hari ini lebih sedikit dari hari Senin kemarin, jumlah kasus diperkirakan akan tetap tinggi.
Rumah sakit di Negeri Gujarat itu juga terus dibanjiri pasien karena kekurangan tempat tidur dan pasokan oksigen.
India juga melaporkan terdapat 2.771 kasus kematian baru, namun para ahli meyakini angka itu jauh lebih tinggi.
“Harap dicatat bahwa penurunan besar dalam kasus harian sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam pengujian. Ini seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi penurunan kasus, melainkan masalah kehilangan terlalu banyak kasus positif!” tulis Rijo M John, seorang profesor dan ekonom kesehatan di Institut Manajemen India, dikutip dari Reuters.
Beberapa negara, seperti Thailand, Singapura, Bangladesh dan Inggris, telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi perjalanan dari India untuk mencegah varian virus yang lebih ganas memasuki negaranya.
“Situasi di negara terpadat kedua di dunia ini sangat memilukan”, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus.
India telah meminta angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi krisis yang menghancurkan itu.
Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat mengatakan pada Senin malam bahwa oksigen akan dilepaskan dari cadangan angkatan bersenjata dan pensiunan personel medis akan bergabung dengan fasilitas kesehatan yang berjuang di bawah tekanan kasus.
Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat telah menjanjikan bantuan medis, sementara orang India-Amerika di Kongres AS dan sektor teknologi juga telah bergabung untuk meningkatkan bantuan.
Amerika Serikat mengatakan akan membagikan 60 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan negara lain.
“Lobi besar sedang dilakukan pada saat ini untuk mengamankan sebanyak mungkin bagi India,” kata seorang pejabat senior India dari negosiasi yang sedang berlangsung kepada Reuters.***