Berbisnis bisa dimulai oleh siapapun, bahkan generasi Z yang usianya tergolong muda pun bisa melakukannya. Namun masalahnya, kini anak muda banyak yang salah persepsi antara memulai bisnis dan melakukan investasi.
Padahal menurut digital marketer sekaligus millenial entrepreneur Richard Putra investasi dan mulai berbisnis adalah dua hal yang berbeda. Modal yang diperlukan untuk berbisnis bisa lebih banyak dan harus ada perjuangan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.
Sementara investasi, modal hanya disetorkan dan tinggal menunggu keuntungan yang dijanjikan.
“Pengalaman pribadi saya nih sekarang itu banyak gen Z yang mulai coba-coba investasi, jadi kadang menyamakan bisnis dengan investasi. Padahal kalau kita bicara bisnis itu mesti siapin investasi dari segi produk, segi skill, operasional, dan pengembangan,” ungkap Richard dalam sesi D’Mentor.
“Kalau bicara investasi jadi cuma taro duit tiap bulan dapat uang nggak ngapa-ngapain,” katanya.
Dia menjelaskan bagi anak muda yang ingin memulai bisnis dan melakukan investasi harus pintar mengatur penggunaan uang sebagai modal.
Dia mengatakan untuk melakukan investasi harus menggunakan uang yang tidak terpakai sama sekali, menurutnya uang modal untuk berbisnis jangan disatukan untuk melakukan investasi.
“Kalau bicara investasi itu harus siapkan modal yang banyak dan tidak terpakai. Kalau bicara investasi jangan pakai modal buat berbisnis, karena bisnis ini aja resiko, investasi juga penuh resiko, jadi uang harus ada khusus nganggur lah uang itu untuk investasi,” papar Richard.
Dia menyarankan lebih baik fokuskan diri untuk mengurus bisnis sebelum melakukan investasi. Richard mengatakan ada baiknya, keuntungan dari bisnis ditabung terlebih dahulu. Bila sudah terkumpul, baru melakukan investasi.
“Kalau memang uangnya buat putar bisnis, putarlah bisnis dulu. Kita putar di situ dulu. Kalau ada uang nganggur baru lah investasi,” tegas Richard. Dilansir dari detikcom.
(hal/ang)