AGUS SUMANTRI | PT MAYO TEHNIK BALI
Penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan telah menjadi suatu isu yang ramai diperbincangkan selama dua puluh tahun terakhir. Adanya kekhawatiran terhadap dampak negatif penggunaan bahan bakar karbon sebagai sumber pembangkit energi listrik membuat sejumlah pihak berupaya mencari solusi lewat inovasi teknologi. Hal itu pun dilakukan oleh salah satu perusahaan swasta di Pulau Dewata yaitu PT. Mayo Tehnik Bali. Agus Sumantri selaku founder perusahaan yang bergerak di bidang teknik mekanik dan elektrikal ini melihat bahwa sumber energi terbarukan sangat potensial untuk digalakkan di Bali.
Selama ini Bali tidak hanya dijadikan sebagai barometer pariwisata di wilayah Nusantara. Pulau dengan sebutan Seribu Pura ini belakangan menjadi kiblat percontohan dari upaya pembangunan kehidupan ramah lingkungan atau green lifestyle. Salah satunya yang telah berhasil dilakukan adalah kebijakan pengurangan konsumsi plastik. Setelah itu mulai digalakkan beberapa kebijakan yang akan mendukung penggunaan moda transportasi berbahan bakar listrik.
Jauh sebelum kebijakan-kebijakan tersebut diterapkan, Agus Sumantri telah memiliki visi ke depan mengenai potensi besar penggunaan energi terbarukan. Pria yang telah mengantongi pengalaman puluhan tahun di sebagai engineer ini telah membuat sejumlah inovasi teknologi yang berkaitan dengan kampanye peralihan ke energi alternatif terbarukan. Salah satunya merupakan hasil garapannya bersama tim profesional di PT. Mayo Tehnik Bali yaitu pembuatan sistem panel surya untuk penggunaan di tingkat rumah tangga.
“Hasil konversi energi kalor dari matahari ke energi listrik nantinya tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di rumah tangga, tapi dapat dijual ke Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Energi yang dibeli dari masyarakat dapat dijual kembali ke tingkat industri atau rumah tangga lagi,” tutur Agus Sumantri.
Pria kelahiran Padang Bai, Karangasem, 7 Maret 1965 ini mengatakan bahwa pihaknya telah siap dengan teknologi dan SDM yang mampu mewujudkan konsep pengadaan listrik “gotong royong” tersebut. Tinggal menunggu adanya regulasi tentang manajemen tata niaga antara masyarakat dan PLN selaku perpanjangan tangan pemerintah.
Teknologi panel surya bukan satu-satunya yang ditawarkan oleh Agus Sumantri. Ada beberapa inovasi teknologi lain yang ia buat sendiri dan diaplikasikan kepada kliennya, kebanyakan dari kalangan industri pariwisata. Salah satunya teknologi pembangkit listrik dari kincir air yang ia rancang khusus. Hasil garapannya itu tidak hanya dapat menyuplai sebagian kebutuhan operasional hotel. Juga sekaligus dapat meningkatkan branding hotel sebagai salah satu perusahaan eco friendly.
Selain bekerja sama dengan hotel-hotel di Bali dalam hal maintenaince sistem mekanikal dan elektrikal, PT. Mayo Tehnik Bali juga kerap melayani rumah sakit yang ada di Bali. Perusahaan ini menawarkan segala kebutuhan elektrikal dan mekanikal, seperti misalnya instalasi dan pemeliharaan genset, sistem pendingin, dan manajemen sistem kelistrikan otomatis di suatu gedung. PT. Mayo Tehnik Bali juga kerap dilirik perusahaan lainnya dari luar negeri karena dikenal luas mampu memberikan hasil terbaik dengan harga bersaing.
Perjalanan Karir
Kecintaan Agus Sumantri di bidang teknik telah muncul sejak ia duduk di bangku SMP. Bukan saja karena terinspirasi dari Sang Ayah yang bekerja sebagai tenaga teknik di pelabuhan. Ia tertarik di bidang ini karena sering mengotak-ngatik barang yang ada di sekitarnya. Kemudian ia melanjutkan ke Sekolah Tinggi Pelayaran Indonesia tepatnya di Jurusan Teknik Mesin Kapal. Dari sinilah mulai pengalamannya bekerja keras mencari biaya kuliah, salah satunya dengan menjadi sopir angkutan umum.
Perjuangannya dalam menempuh pendidikan akhirnya berbuah manis saat direkrut oleh perusahaan kapal niaga setelah berhasil menamatkan kuliahnya. Selama beberapa tahun ia berlayar di kapal milik asing maupun dalam negeri. Kemudian sempat bekerja di perusahaan perakit mesin besar, hingga pada tahun 1996 mendapat kesempatan dari perusahaan untuk melanjutkan studi di Belanda.
Kembali ia mendapatkan pengalaman berharga saat tinggal di Negeri Kincir Angin. Ia terlibat dalam proyek pembuatan mesin, dari tahap perancangan, pembuatan prototipe hingga proses produksi masal. Pengalaman berharga bagi Agus Sumantri yaitu dapat meningkatkan skill dan wawasannya. Sekembalinya ke tanah air ia sempat bekerja kembali namun pada saat hendak ditugaskan di Filipina ia tidak menerimanya karena enggan berpisah dari keluarga tercinta.
“Akhirnya pada tahun 1999 saya memutuskan merintis usaha di Bali dengan modal yang sangat minim. Waktu itu saya menggunakan bagian depan rumah saya sebagai bengkel reparasi AC, Kulkas, dan peralatan elektronik rumah tangga lainnya dengan nama usaha CV. Mayo Tehnik,” kenang Agus Sumantri.
Enam bulan adalah perjuangan tersulit bagi Agus untuk memperkenalkan usahanya ke masyarakat. Kemudian ia mencoba menawarkan jasanya ke hotel-hotel sampai ketika mulai ada permintaan untuk mengerjakan sistem pendingin dari salah satu hotel. Hanya saja tak lama kemudian terjadi peristiwa Bom Bali I yang meredupkan sektor pariwisata termasuk industri perhotelan.
Berbekal skill dan pengalaman Agus Sumantri dipercaya untuk turut serta terlibat berbagai project dibeberapa negara
Meskipun kehilangan sumber pemasukan namun Agus tetap ingin berkarya dan menghasilkan hal yang berguna bagi orang lain. Salah satunya dengan ikut serta dalam misi kemanusiaan membantu penanganan korban bom. Saat itu ia menjadi volunteer yang bertanggung jawab menangani sistem pendingin jenazah korban di rumah sakit Sanglah. Ternyata pada saat menjadi volunteer itu ia dilirik oleh perusahaan food processing yang kagum melihat kinerja usahanya. Dari sana muncul kesempatan bagi Agus untuk bangkit kembali ke dunia usaha.
“Saya berprinsip untuk selalu bekerja dengan ikhlas. Terpenting bagi kita untuk berusaha secara maksimal dulu, karena hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha,” tuturnya berpesan.
Saat pariwisata mulai bangkit pasca Bom Bali, Agus mulai berekspansi ke bidang jasa di luar sistem pendingin. Ia mendesain dan merakit sendiri sistem peralihan dari sumber listrik PLN ke genset yang ada di perusahaan-perusahaan. Salah satu proyek perdananya dengan nilai kontrak yang besar datang dari sebuah hotel yaitu pembuatan sistem kontrol elektrikal. Menggunakan peralatan dari dalam negeri ia berhasil mengganti sistem yang sebelumnya diperoleh dari Singapura. Setelah itu kontrol sistem sepenuhnya dapat dikendalikan oleh teknisi di Mayo Tehnik sehingga lebih memudahkan pada saat adanya trouble ketika pengoperasian sistem berlangsung.
Agus Sumantri berpesan kepada generasi muda saat ini untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki guna meningkatkan kompetensi diri. Apalagi di era sekarang banyak kemudahan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan murah tentang berbagai peluang yang ada di sekitar. Jangan sampai peluang yang kita ketahui justru diambil oleh orang lain dan menyisakan rasa penyesalan di kemudian hari.
Selain itu mengenai energi berkelanjutan, Agus Sumantri memandang bahwa negara ini memiliki potensi besar menuju arah tersebut. Apalagi sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa memiliki sumber energi matahari yang melimpah dan jika dimanfaatkan tidak hanya bisa digunakan untuk rumah tangga tapi juga sumber bahan bakar transportasi. PT. Mayo Tehnik Bali siap mengambil peran dalam visi tersebut.