KLUNGKUNG – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkieflimansyah bersama istri, Niken Saptarini mengadakan kunjungan ke Puri Agung Denbecingah Klungkung, Bali, Sabtu (19/12).
Bertemu dan masimakrama (silahturahmi) dengan Ketua Majelis Utama Desa Pakraman Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, yang juga Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia. Kunjungan Gubernur Zul ini karena tertarik untuk belajar konsep ‘Manyamabraya’ dan mereplikasi kondisi kerukunan antar umat beragama.”Mengharmoniskan, mendinamiskan, dalam pelibatan semua unsur yang ada sehingga kerukunan tetap terjaga dengan baik. Terlebih FKUB Bali memiliki banyak pengalaman terkait semangat ini,” ujar Gubernur Zul.
Menanggapi harapan dari kunjungan orang nomor satu di NTB ini, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet yang juga pendiri Yayasan Waturenggong ini mengawalinya dengan pemaparan histori keberadaan Puri Agung Denbecingah Klungkung. Yang merupakan bagian dari pewaris Kerajaan Puri Agung Dalem Gelgel Klungkung Bali. Yang secara historis menjadi tonggak perwujudan kerukunan umat beragama di Bali.
Tentang resep kerukunan beragama di Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menjelaskan, bahwa dari sisi keanggotaan, FKUB di Bali sedikit berbeda dengan FKUB yang ada di provinsi lainnya.Jika FKUB di provinsi lainnya beranggotakan dari semua majelis agama yang ada.
Maka di Bali, keanggotaan FKUB terdiri dari semua Majelis Agama yang ada, ditambah Majelis Adat Desa Pakraman (MADP).Di Bali kata Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, terdapat lebih dari 1.963 Lembaga Desa Adat Pakraman. Yang menaungi dan membina unsur-unsur desa yang ada. Antara lain Pecalang, pemuda, pelestarian, dan pengembangan budaya dan kearifan lokal dan unsur lainnya. Yang selalu dilibatkan untuk ikut mensukseskan event-event international di Bali.”Jadi FKUB memiliki peran penting dalam mewujudkan kesuksesan pembangunan dan keharmonisan masyarakat.
Tanpa melihat religi atau latar belakang agamanya,” jelas Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, pada simakrama yang dihadiri perwakilan MUI, PHDI, Majelis Umat Kristen, Budha, Konghucu, dan MADP Provinsi Bali.Lanjut, konsep kearifan lokal yang dijadikan landasan, kata Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet adalah konsep ‘Manyamabraya’. Yakni memandang semua umat agama atau masyarakat sebagai saudara atau keluarga. Yang harus dihargai, dilindungi dan dilibatkan dalam pembangunan dan sosial kemasyarakatan, tanpa melihat latar belakang agamanya.
Turut dalam rombongan mendampingi Gubernur NTB masimakrama di Puri Agung Denbecingah Klungkung, Kadis Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, Kepala BPBD NTB Gusti Bagus Sugiartha, dan beberapa kepala OPD NTB lainnya. Usai Simakrama dengan FKUB Bali, malam harinya Gubernur Zul dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bali, Wayan Koster di rumah dinas Gedung Jaya Sabha di Denpasar.
Penulis : Ni Luh Sulastri