Berangkat dari latar belakang pendidikan di bidang peternakan, Ayu Yuliani Kusuma Dewi atau yang akrab disapa Yuliani ini mampu mengembangkan usaha dengan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama berkuliah. Mengawali usaha dari 400 ekor ayam, kini di peternakannya dapat menghasilkan ribuan ekor ayam berjenis boiler. Ia juga berhasil mencatatkan diri sebagai pengusaha penjualan pakan dan peralatan ternak yang telah memiliki jaringan pemasaran di wilayah Singaraja dan sekitarnya. Bagaimana langkah strateginya hingga berjaya di bidang peternakan di Bali Utara, simak kisah lengkapnya berikut ini.
Yuliani tidak pernah menyangka bahwa kegiatan penelitian sewaktu kuliah dulu menjadi awal mula perjalanan usahanya di industri peternakan. Kala itu menjelang akhir tahun 1980-an, ia mendapat kesempatan meraih program pembiayaan penelitian. Lulusan Universitas Udayana ini mencoba meneliti seputar pakan untuk ayam dan melalui kegiatan tersebut juga mendapat pengalaman memelihara ternak ayam hingga memasarkannya ke pasar retail.
Tepatnya di tahun 1989, Ayu Yuliani Kusuma Dewi berhasil menyandang gelar sarjana peternakan. Memang sebelum tamat, ia sudah memiliki niatan untuk mengaplikasikan ilmunya ke dunia usaha. Terlebih ia menikah dengan seorang laki-laki yang juga menggeluti bisnis peternakan. Mereka pun sepakat untuk bersama-sama menggarap peluang bisnis dengan mengandalkan wawasan yang miliki seputar berternak hewan.
Di awal usahanya, Yuliani membeli 400 ekor bibit ayam atau dikenal dengan istilah DOC. Ternyata dalam perjalanan usaha, tidak semua DOC itu dapat berkembang dengan alasan berbagai faktor. DOC yang bertumbuh menjadi ayam pedaging sesuai standar pasar kemudian didistribusikan ke berbagai rumah potong di seputaran Kota Singaraja. Hasil penjualan tersebut diputar kembali oleh Yuliani untuk membeli bibit ayam dan pakan hewan. Demikian berlanjut hingga ia mampu menambah kapasitas kandang serta menambah jumlah bibit untuk dibesarkan.
Yuliani tidak lantas patah arang tatkala menemui kegagalan selama usahanya. Ia menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajari meskipun ia sendiri telah mengantongi dasar ilmu di bidang peternakan. Ia tak mau ketinggalan mengambil kesempatan mengikuti seminar yang disponsori oleh brand obat-obatan peternakannya untuk menambah wawasan mengenai pemeliharaan ayam. Berkat ketekunan belajar dari para profesional, Yuliani semakin menguasai ilmu peternakan khusus ayam pedaging. Ia juga tidak pelit membagikan ilmunya tersebut kepada rekan-rekan sesama pelaku usaha peternakan lainnya.
Di samping usaha peternakan ayam, Yuliani beserta suami juga mengembangkan poultry shop. Melalui tokonya yang bernama UD. Sari Unggul, Yuliani menawarkan segala kebutuhan untuk peternakan. Toko yang berlokasi di Jalan Raya Sangsit Nomor 12, Singaraja ini menjual berbagai jenis pakan ternak, polar, jagung, vitamin, peralatan untuk kandang ayam, babi, sapi dan lainnya. Belakangn mulai menyediakan sendiri DOC ayam broiler, ayam pejantan, ayam kampung, dan ayam petelor. Tersedia pula secara lengkap obat-obatan hewan dari berbagai merk. Customer pun dapat secara langsung melakukan pembelian menghubungi via telepon di nomor 087859393499.
Berinovasi
Saat ini di kandang dengan kapasitas ribuan ekor ayam, Yuliani mampu mensuplai permintaan para penjual ayam potong di tingkat retail setiap harinya. Bagi Dewi, kualitas ayam terbaik berawal dari kandang yang sehat dan bersih. Oleh karena itu ia selalu memperhatikan soal sanitasi kandang untuk menghasilkan ayam berkualitas unggul. Hanya saja kondisi geografis Kota Singaraja yang dekat dengan wilayah pesisir menyebabkan suhu udara di wilayah peternakan cukup tinggi. Sehingga hal ini menjadi momok bagi pebisnis peternak seperti Dewi.
Berkat keuletannya dalam belajar dan giat mencari informasi melalui berbagai sumber, Yuliani akhirnya menemukan solusi permasalahannya selama ini. Ia melakukan inovasi dengan membuat sistem kandang modern Closed House dan Sistem Pakan Otomatis. Closed House adalah metode pembuatan kandang tertutup dengan mengatur suhu di dalam agar terus terkontrol. Melalui sistem ini, kondisi kesehatan hewan ternak di dalam kandang akan lebih terawat lantaran tidak perlu terkena perubahan suhu secara ekstrem.
Selain itu Yuliani juga menggunakan sistem otomatis yang inovatif bertujuan untuk memudahkan dalam pemberian pakan ternak. Hal itu dilakukan melalui pemerataan posisi tempat makan dan minum sehingga mudah dijangkau hewan ternak yang ada di seluruh kandang. Manfaat dari penggunaan sistem otomatis ini salah satunya yaitu mengurangi makanan tumpah terbuang.
“Mudah dan sederhana dalam pengoperasian sistem otomatis ini. Di sisi lain manfaatnya juga tidak perlu menambah SDM, cukup dengan menekan tombol saja, ayam-ayam dapat makan dan minum. Suhu kandang pun terkontrol. Dengan begitu, ayam menjadi sehat, panen juga jadi cepat,” ungkap Dewi.
Berbagi Ilmu
Sebagai seorang pengusaha yang telah berkecimpung di usaha peternakan selama lebih dari 30 tahun, Dewi sangat mengapresiasi apabila ada kalangan generasi muda yang mau melirik bidang usaha tersebut. Memang tidak mudah mengawali usaha karena banyak standar yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang peternak. Menurutnya hal itu bukan alasan untuk menyurutkan langkah menekuni usaha. Apalagi generasi muda saat ini telah dimudahkan oleh adanya teknologi informasi.
Bagi anak muda yang ingin menggarap usaha seperti yang ia lakoni sekarang, Yuliani menyediakan konsultasi untuk menjawab semua pertanyaan mengenai peternakan. Tidak main-main, ia bekerja sama dengan dokter hewan serta tidak memungut biaya untuk kegiatan konsultasi tersebut. Semua dilakukan untuk meningkatkan daya produksi para peternak dan imbas ke depannya yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha peternakan.