Gusti Putu Aryana – Kawan Bali Group
Berawal dari kerja keras usaha founder mendirikan sebuah toko sepatu bernama “Kawan”, kini berkembang menjadi beberapa usaha lainnya yang bernaung di bawah bendera “Kawan Group”. Didirikan sejak tahun 1960, usaha keluarga ini masih eksis hingga sekarang. Kunci kesuksesan bisnis yang berkesinambungan terletak pada perencanaan regenerasi yang matang. Seperti halnya dilakukan Gusti Putu Aryana merupakan pemimpin generasi kedua usaha keluarga saat ini tengah mempersiapkan putranya, I Gusti Made Ary Bayu Suputra. Agar nantinya mampu melanjutkan tongkat estafet usaha.
Mendirikan usaha kemudian mengembangkannya, tentunya bukan suatu perkara yang mudah. Namun sejatinya, tantangan yang lebih berat adalah bagaimana usaha tersebut dapat terus bertahan hingga jangka waktu yang lama. Tanggung jawab melestarikan eksistensi usaha yang dirintis Sang Ayah, ada di pundak Gusti Putu Aryana. Pria kelahiran Tabanan, 1 Maret 1960 menjadi pilihan ayahnya, I Gusti Ketut Begeg (Alm) sebagai penerus usaha lantaran dedikasinya selama ini membantu pengeolaan usaha di saat saudara-saudara yang lain lebih tertarik menekuni bidang lainnya.
“Ayah saya semula bekerja sebagai tukang sol sepatu sejak tahun 1952. Kemudian atas dorongan semangat berwirausaha, beliau ingin mandiri mendirikan usaha sendiri,” kata Gusti Putu Aryana menjelaskan.
Gusti Ketut Begeg memulai “Sepatu Usaha Kawan” dengan bantuan enam orang karyawan. Lima tahun kemudian terjadi peristiwa G30SPKI yang cukup mempengaruhi situasi ekonomi, termasuk pula pada kegiatan usahanya. Hanya saja ia tidak mau menyerah begitu saja dan justru memilih membuka Toko Sepatu “Usaha Kawan” di Jalan Gajah Mada, Kota Tabanan.
Langkah Visioner
Perkembangan toko sepatu tersebut dapat dikatakan positif karena pada masa tersebut kompetitor usaha masih sangat minim. Seiring berjalannya waktu, Gusti Ketut Begeg memerlukan sosok yang dapat membantu usahanya. Salah satu putranya yang baru tamat SMA, Gusti Putu Aryana, mengatakan bersedia membantu pengelolaan usaha. Namun dengan syarat, Gusti Putu Aryana diperbolehkan untuk menjual perlengkapan olahraga di toko tersebut.
Menempati sedikit ruang di toko ayahnya, Gusti Putu Aryana menjajakan jualannya sendiri. Namun ia sendiri tidak mengabaikan tugasnya sebagai anak sekaligus karyawan yakni mengelola usaha penjualan sepatu ayahnya. Pelan namun pasti usaha yang digagasnya sendiri kian menuju perkembangan positif, Gusti Putu Aryana meminta restu Sang Ayah untuk membuka toko perlengkapan olahraga sendiri. Ia berjanji selama mengembangkan usaha secara mandiri ia masih akan membantu bisnis ayahnya.
Pada tahun 1992 menjadi hari yang bersejarah bagi Gusti Putu Aryana lantaran saat itulah ia pertama kali memiliki toko milik sendiri. Toko bernama “Kawan Sport” tersebut berlokasi tak jauh dari Toko Sepatu Kawan sehingga lebih mudah bagi Gusti Putu Aryana untuk berkordinasi dengan para karyawannya.
Sebetulnya alasan Gusti Putu Aryana untuk mengembangkan sayap usaha bukanlah semata-mata egoisme pribadi. Justru ia memiliki pemikiran visioner dimana ia ingin mengandalkan usaha yang bisa mensejahterakan keluarga kecilnya kelak tanpa terus mendompleng nama besar usaha ayahnya. Diiringi pula oleh kemauan menjaga keberlangsungan usaha agar eksis hingga ke generasi selanjutnya. Ia ingin keluar dari jebakan zona nyaman yang biasa dialami oleh generasi penerus usaha yaitu enggan berinovasi dan betah dengan metode usaha dari para pendahulunya.
Terbukti ia pun mampu mengembangkan Toko Sepatu Kawan dengan membuka gerai cabang lainnya. Seperti pada tahun 1995 dimana ia membuka “Kawan Shoes & Bag” di Kota Gianyar. Enam tahun kemudian dibuka cabang : Kawan “Shoes & Bag” serta Kawan Sport di Kota Tabanan. Serta tahun 2002 Gusti Aryana membuka Kawan “Shoes & Bag” di Kota Negara.
Langkah-langkah visioner lainnya terus dijejakkan oelh Gusti Putu Aryana tatkala ia melihat berbagai peluang usaha lainnya. Seperti ketika ia melihat peluang di usaha ritel, ia pun membuka sebuah usaha mini market yang dibutuhkan masyarakat. Ada pun dalam bidang kesejahteraan ekonomi masyarakat lainnya, ia mendirikan usaha Koperasi Simpan Pinjam “Sri Ratih” yang pengelolaannya dibantu istri tercinta, Ni Putu Sri Armini.
Kemudian merespon kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas kebugaran, ia membuka Kawan Fitness Center di Tabanan maupun di Negara. Pada tahun 2014, ia merealisasikan mimpi Sang Istri yang ingin mengembangkan usaha di industri fashion. Hal ini diwujudkan dengan dibukanya “Redwood Fashion and Bags” di Kota Gianyar, yang saat ini dikelola oleh anak sulung, I Gusti Ayu Putu Ratih Kusuma Dewi, SE, MM.
Kunci keberhasilan usaha yang diraih Gusti Aryana beserta istri adalah menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab kerja. Selalu mengutamakan mutu dan kualitas barang serta kepuasan customer yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Dibarengi oleh visi “Berperan serta di dalam menciptakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui bisnis UMKM”. Serta terwujud pada motto “dari KAWAN oleh KAWAN untuk KAWAN”.
Regenerasi
Melalui kisah perjuangan Gusti Putu Aryana kita bisa melihat bahwa tanggung jawab seorang penerus usaha tidak hanya sebatas melanjutkan apa yang telah dititipkan generasi pendahulunya. Ia juga menjadi seorang transformator yang mampu mengubah sebuah usaha berskala kecil ke skala yang lebih besar berkat kejelian merespon peluang yang ada. Kini di bawah kepemimpinan Gusti Putu Aryana, seluruh usaha yang dikembangkan termasuk usaha yang dirintis Gusti Ketut Begeg (alm), mampu berjalan beriringan melalui manajemen yang lebih profesional.
Supaya bisnis keluarga masih mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman, pendiri atau penerusnya perlu mempersiapkan regenerasi. Suksesi kepemimpinan yang mumpuni perlu dipersiapkan dalam jangka waktu panjang dan tak bisa instan. Begitu pula Gusti Putu Aryana yang menyadari bahwa proses regenerasi perlu dilakukan secara bertahap. Beruntung putra tercinta, I Gusti Made Ary Bayu Suputra bersedia melanjutkan tongkat estafet usaha. Sehingga tugas Gusti Putu Aryana saat ini membimbing Sang Putra dalam hal manajemen usaha.
Sebagai penerus ketiga dari usaha keluarga “Kawan Group” tanggung jawab besar menanti bagi Gusti Made Ary. Ia mengaku sebagai penerus dari generasi pembaharu, memiliki terobosan dan inovasi usaha khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan kemajuan teknologi terkini. Sedangkan bagi Gusti Putu Aryana, tugas membina sang penerus bukan cara mendikte. Melainkan menunjukkan pola kepemimpinan melalui cerminan tindakan sehari-hari. Sikap-sikap positif seperti kedisiplinan dan kejujuran seorang Gusti Putu Aryana itu diteladani pula oleh Gusti Made Ary. Tentunya di tangan generasi penerus selanjutnya, diharapkan usaha-usaha yang ada kian maju di tengah kompetisi semakin ketat.