Kabar gembira datang dari industri pangan dan pertanian di Bali. Produk beras organik hasil produksi petani di Pulau Dewata kini telah mampu menembus pasar di tingkat nasional. Di bawah bendera UD. Sari Bulan Utama, jaringan pemasaran merk beras organik Cap Jatiluwih merambah ke pelosok tanah air.
Seiring dengan kesadaran masyarakat yang kian meningkat terhadap manfaat menjalani gaya hidup sehat atau healthy lifestyle, potensi pasar panganan sehat dan bergizi pun semakin terangkat. Kelompok masyarakat yang mulai menerapkan gaya hidup sehat memiliki kepedulian terhadap apa yang mereka makan sehari-hari baik dari segi nilai gizi hingga soal bagaimana makanan itu diproduksi.
Tak terkecuali soal pemenuhan sumber karbohidrat. Masyarakat Indonesia masih memfavoritkan beras sebagai bahan baku makanan pokok sehingga dalam pola makan sehat panganan ini masih tetap dipilih. Hanya saja yang berubah, pemilihan jenis beras kini mulai bergeser ke arah produk organik. Mengapa demikian?
Beras yang diproduksi pada pertanian organik memiliki segudang manfaat. Salah satunya, beras organik bebas dari kandungan kimia berbahaya. Sejak lama telah diketahui bahwa senyawa pestisida yang disemprotkan pada tanaman pangan akan menimbulkan bahaya kesehatan apabila dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh manusia. Adapun beberapa masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan antara lain gangguan reproduksi, gangguan kehamilan dan perkembangan janin, penyakit parkinson, kanker, autisme, dan masih banyak lagi masalah kesehatan lain yang mengancam.
Tentu masalah kesehatan tidak timbul secara spontan setelah mengonsumsi bahan makanan berpestisida. Gangguan kesehatan baru akan terlihat setelah mengonsumsi bahan makanan berpestisida dalam jangka waktu yang lama. Lebih ironis lagi, kandungan pestisida tidak mudah terdeteksi pada uji laboratorium, sehingga sangat sulit membedakan secara pasti mana makanan yang aman dari pestisida dan mana yang bukan.
Beras Organik Cap Jatiluwih merupakan produk alami yang terbebas dari senyawa pestisida. Oleh karena itu, untuk mengembangkan pertanian organik tidaklah sembarangan dan diawasi oleh lembaga terkait. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk bisa membuka lahan pertanian organik yaitu harus dilakukan di atas lahan yang belum diolah sebagai lahan
pertanian konvensional. Alias bebas dari residu pestisida. Pada pertanian pola terasering, sawah padi organik dan sawah padi konvensional tidak boleh berdampingan karena dikhawatirkan air irigasi dengan kandungan pestisida dapat mencemari lahan sawah organik.
Langkah yang dilakukan pihak UD. Sari Bulan Utama selaku produsen yakni dengan memilih hasil pertanian yang dipanen dari persawahan di daerah Jatiluwih dan sekitar lereng Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali. Mereka menjamin ketelusuran asal lahannya serta keaslian organik pada produknya. Demi memastikan kepuasan konsumen, Beras Organik Jatiluwih telah menerima sertifikasi organik sejak 2012 lalu. Hingga saat ini sertifikat tersebut telah diperpanjang tiga kali sejak pertama kali diterima.
Mengusung identitas satu daerah di Pulau Dewata, Cap Jatiluwih dipilih sebagai merk dagang dengan tujuan lebih mudah ketika memperkenalkan ke pasaran. Terbukti dengan mengunggulkan branding sebagai produk pertanian dari Bali, produk beras organik Jatiluwih mendapat animo positif dari konsumen di luar Bali. Jaringan pemasaran Beras Organik Jatiluwih tersebar hampir di semua daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Ambon, Makassar, Gorontalo, dan Papua. Adapun untuk jaringan distribusi di Bali tersebar di beberapa Kabupaten di Bali dengan menggandeng supermarket besar hingga retail modern.
Sama seperti beras konvensional yang memiliki beragam varian, Beras Organik Jatiluwih juga hadir dengan beberapa opsi jenis beras. UD. Sari Bulan Utama memproduksi sekitar lima jenis beras antara lain beras cokelat, beras hitam, beras merah, beras organik premium, dan beras mentik susu. Semua jenis beras memiliki nilai kandungan nutrisi yang serupa, namun yang paling difavoritkan lantaran diklaim paling menyehatkan adalah beras hitam.
Beras Organik Jatiluwih hadir dengan kemasan menarik dan aman dari kebocoran sehingga dapat menaik calon konsumen untuk mencobanya. Jika dilihat dari nilai manfaat yang dihadirkan, memang harga beras organik sedikit lebih tinggi dari beras konvensional. Selisih harga yang tak terpaut jauh tersebut tak menyurutkan para penggemar beras organik untuk mengonsumsi panganan menyehatkan ini. Bahkan target marketnya yaitu kalangan kelompok masyarakat sadar hidup sehat terus mengalami peningkatan.
Sejak tahun 2004, UD. Sari Bulan Utama menaruh kepedulian terhadap kesejahteraan petani organik di Bali. Diharapkan melalui peningkatan kesadaran untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik tidak hanya membawa keuntungan bagi konsumen juga kepada para petani. Rantai pasok Beras Organik Jatiluwih yang pendek memungkinkan hasil penjualan beras setimpal dengan kerja keras para petani menghasilkan beras organik berkualitas tinggi.
Sekali lagi konsumen diuntungkan dengan dapat memperoleh produk dengan harga lebih terjangkau serta fresh karena jalur distribusi yang efisien. Bagaimana, sudahkan Anda mulai tertarik mengonsumsi beras organik