I Made Buktiyasa – Bali Entrepreneur
Adanya pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Bali, khususnya yang menggantungkan kehidupan ekonomi melalui industri pariwisata. Para pengusaha lokal tengah berjibaku menghadapi tantangan yang ada, salah satunya sosok yang dikenal dengan kiprahnya mengembangkan Ubud Raya Resort yaitu I Made Bukti Yasa. Menurutnya kondisi saat ini hendaknya dijadikan momentum untuk introspeksi dan menggali kembali potensi yang dimiliki. Ia optimis ke depannya Bali dapat mengembangkan sektor-sektor lainnya setelah belajar dari situasi saat ini.
Made Buktiyasa dan Keluarga
Berbicara mengenai perkembangan bisnis akomodasi di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, tidak terlepas dari kontribusi dari salah seorang putra daerahnya bernama Made Bukti Yasa. Berkat intuisi bisnisnya yang tajam ditambah semangat untuk mengangkat potensi tanah kelahirannya. Ia sukses menyulap lahan yang semula biasa saja di tengah suasana perkampungan menjadi kawasan resor mewah bertaraf internasional. Tidak hanya itu ia pun mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan SDM lokal sehingga ikut berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.
Ubud Raya Resorts merupakan akomodasi yang terdiri terdiri dari 18 unit villa dengan berbagai pilihan kebutuhan kamar. Lokasinya yang berada di tengah perkampungan Desa Sayan, menjadikan Ubud Raya Resort sangat cocok untuk market wisatawan mancanegara yang menginginkan suasana nyaman dan tenang. Akomodasi ini juga menyajikan kuliner yang mampu menggoyang lidah. Tidak hanya menyajikan masakan western, para tamu dapat menikmati menu makanan khas Indonesia dan Bali yang tersedia di Sayan Restaurant. Hal ini menjadi salah satu bagian dari misi seorang Made Bukti Yasa untuk memperkenalkan khazanah budaya nusantara secara umum dan Bali khususnya.



Ubud Raya Resort akomodasi milik Made buktiyasa yang bertempat di wilayah Sayan Ubud
SDM Bali Potensial
Hanya saja geliat usahanya di industri pariwisata harus ditunda sejenak sejak pandemi covid-19 menerpa pada tahun 2020. Situasi yang juga harus dihadapi banyak pengusaha lainnya. Menurut Bukti Yasa, kelesuan sektor pariwisata sejak Maret 2020 ini telah membuka mata banyak pihak bahwa Bali terlalu bergantung dari pariwisata. Hal ini sangat disayangkan karena sejatinya Bali memiliki banyak potensi lain yang dapat dikembangkan.
Pria kelahiran Ubud, 19 Agustus 1952 ini memberikan contoh sektor yang dapat diunggulkan nanti setelah pandemi berakhir adalah jasa. Ia melihat bahwa SDM Bali saat ini memiliki kemampuan softskill yang dibutuhkan dalam berbagai industri. Misalnya saja potensi SDM di bidang arsitektur, sudah banyak contoh tokoh-tokoh arsitek Bali yang karyanya mendunia.
Ada pula potensi lainnya yang dimiliki yaitu di bidang Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM. Saat ini banyak insan pariwisata di Bali yang mulai mengembangkan UMKM demi bertahan di tengah situasi pandemi. Selain itu potensi lainnya yang tak kalah menjanjikan adalah pertanian. Jika sebelumnya pertanian hanya dipandang sebelah mata namun saat ini mulai banyak yang hijrah menjadi petani. Made Bukti Yasa berharap nantinya setelah pandemi berakhir, pertanian dapat menopang kebutuhan yang datang dari industri pariwisata. Misalnya saja, hasil pertanian dari masyarakat lokal, didistribusikan ke hotel-hotel dan restoran yang ada di Bali.
Lirik Potensi Pasar Dalam Negeri
Sebagai pengusaha yang telah mencicipi asam garam dunia usaha sejak tahun 1998, Bukti Yasa mengatakan bahwa tidak bisa asal-asalan dalam memulai usaha jika ingin memiliki bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya dengan cara mengukur kemampuan diri dan menyusun strategi berdasarkan kekuatan yang dimiliki. Ia mencontohkan lewat pengalamannya dahulu saat ia menekuni usaha penjualan kerajinan tangan. Karena terlalu ambisius menyasar pasar ekspor ia sendiri justru mengabaikan potensi besar konsumen dalam negeri.

Multi Daya Elektrik telah telah berekspansi di beberapa Kota di Indonesia yakni Denpasar, Jakarta, Makasar, dan Balikpapan
“Setelah melalui proses yang panjang memasarkan produk sampai berpameran ke berbagai negara, akhirnya saya menyadari bahwa pasar dalam negeri masih perlu diekspor lagi,” ujarnya.
Setelah mengalami jatuh bangun mengembangkan usaha, mulai dari usaha konveksi, garmen, hingga toko oleh-oleh. Bukti Yasa akhirnya mencoba merintis usaha penjualan lampu yang identik dengan bisnis etnis tionghoa. Dirinya pun membuktikan sebagai krama Bali yang mampu mengolah peluang bisnis tersebut lewat keberhasilannya mengembangkan perusahaan Multi Daya Elektrik.
Gerainya yang beralamat di Jl. Teuku Umar No.62 (70) Denpasar dipenuhi oleh berbagai macam bentuk lampu-lampu dengan desain menarik. Produk Multi Daya Elektrik sering dipesan untuk mengisi pencahayaan berbagai Hotel, Villa, dan Resort. Baik yang ada Bali, luar daerah, maupun manca negara. Selain di Bali, gerai Multi Daya Elektrik juga tersebar di beberapa daerah lain seperti Jakarta, Makassar, dan Balikpapan. Ternyata ekspansi ke beberapa kota ini jadi keuntungan tersendiri bagi Bukti Yasa karena penjualan produk di kota-kota tersebut masih cukup stabil.