Pemerintah RI berencana membuat wisata ala Forbidden City seperti di Beijing, China. Konsep wisata Forbidden City itu dibangun di Ubud, Bali.
“Di Ubud, kami akan membuat tempat, saya tidak bisa sebutkan tempatnya di mana. Kira-kira di Ubud ini hampir sama seperti di Forbidden City, jadi Bali nanti akan punya seperti itu, terbatas dan dengan segala macam pertunjukan dunia di Ubud,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat melakukan konferensi pers akhir tahun di Bali, yang disiarkan secara virtual kemarin.
Rencana membangun konsep wisata ala Forbidden City alias Kota Terlarang di Bali itu untuk memulihkan pariwisata Pulau Dewata. Itu menimbang tuntutan pariwisata yang mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas karena pandemi virus Corona.
Untuk itu, nantinya Ubud yang akan memiliki konsep seperti Forbidden City bakal memiliki agenda lebih banyak untuk wisata kebudayaan. Sebagai gambaran Forbidden City adalah kompleks istana kekaisaran dan kediaman kaisar China yang rutin menyuguhkan acara budaya.
Suharso bilang Bappenas tengah menyiapkan rencana induk (master plan) pembangunan Forbidden City ala Ubud tersebut. Bappenas bekerja sama dengan tokoh adat dan pemerintah daerah.
“Akan ada tempat yang dibangun seperti forbidden city dengan segala macam pertunjukan dunia. Kita sedang bikin master plan-nya,” ujar Suharso.
“Mudah-mudahan itu (master plan) bisa kami selesaikan pada semester I 2021, sehingga kita bisa lihat bentuknya seperti apa,” Suharso melanjutkan.
Rencana itu diyakini bisa membagi turis di bali tidak hanya menyambangi pantai. selain itu, Bali juga dapat merawat kebudayaan.
“Jadi, kita tidak hanya jual pantai dan sebagainya, tapi kita akan mulai kembali menjual kebudayaan yang lebih terbatas, itu akan kami dorong,” kata Suharso.
“Karena kalau kita bisa rawat kebudayaan itu dengan sendirinya pariwisata itu bisa hidup. Jadi saya ingin katakan merawat kebudayaan dengan pariwisata salah satunya di Ubud, Bali tadi semacam quote and quote (tanda petik) Forbidden City,” Suharso menambahkan.