Tak terbantahkan perusahaan logistic dan cargo pun berdampak krisis akibat dengan pandemi COVID-19. David Belen, selaku pemilik PT. David Bali Cargotama berupaya mencari celah positif dan enggan memandang secara keseluruhan wabah ini dengan tatapan sinis. Harus tetap bertahan, bahkan tetap abundance dalam segala hal, kesehatan, materi dan kreatifitas.
David Bali Cargotama yang telah beroperasi sejak Maret 2016, memang sudah tak diragukan lagi jam terbangnya, terlebih saat dipertanyakan soal strategi mempertahankan bisnis dalam masa pandemi. Dinahkodai David Belen, pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini mengungkapkan dengan sigap, ia wajib menciptakan produk baru dan memperluas pangsa-pangsa pasar, tak hanya kaku menghandle cargo-cargo untuk barang komersil saja, karena kondisi penurunan kunjungan wisatawan, otomatis tak ada kegiatan pembelanjaan, cargo pun ikut-ikutan sepi.
David pun merambah layanan pengangkutan untuk tren pembelanjaan secara daring; masuk asosiasi mobil antik dalam pengiriman kendaraan; merelokasi barang-barang yang bersifat pribadi ke luar negeri, selain secara door to door termasuk semua dokumen yang diperlukan, bea cukai kedua negara. Proses relokasi pun lebih mudah, aman dan membebaskan klien dari situasi rumit. Jangkauan klien pun meluas, meliputi klien pemerintah, bidang medis dan profesi diplomat. Berlanjut, David juga memperluas pangsa pasar dengan menambahkan perizinan perusahaannya tidak sebatas bidang transportasi semata, akan tetapi melakukan trading export-import komoditi non migas yang membeli berbagai produk supplier untuk dijual kembali ke pasar internasional demi membantu ekonomi Bali tetap berjalan dimasa pandemi kemarin.
Dari segi anggaran untuk alokasi pengangkutan yang mengalami kenaikan harga, bahkan di atas batas wajar, banyak klien berstrategi, selain order seperlunya, mereka tidak membeli produk sebanyak sebelumnya. David tak boleh kalah akal dalam menanggapi fenomena ini, ia berupaya memberikan penawaran spesial, agar komponen dari mekanisme layanan ini bisa sama-sama jalan. Kiatnya, ia menjalin kerjasama dengan perusahaan cargo atau customer lain yang masih satu lokasi dari si penerima barang untuk digabungkan menjadi satu container. Setelah sampai di suatu daerah atau negara, barang-barang akan dipisahkan dan klien tinggal membayar sesuai orderannya saja. Tentu saja untuk mendapatkan dealing yang tepat guna, dibutuhkan penantian waktu hingga satu bulan, David pun sudah berkoordinasi sebelumnya perihal tersebut kepada klien. Walhasil, atas segala kerja nyata dan gagasan-gagasan brilliant, David tak menjanjikan perusahaannya tetap eksis, tapi abundance dari segala penjuru arah.
Mengikuti perubahan algoritme yang mempermudah terlihat calon pembeli, perusahaan yang beroperasi di Jalan Prof. Ida Bagus Mantra, Saba, Blahbatuh, Gianyar tersebut, di masa endemic ini sukses meraup base customernya dengan rating teratas ada Australia, Amerika dan Eropa. Perbedaan signifikan pada perusahaannya dibandingkan cargo lainnya ialah ia berpegang teguh pada komitmen dan membangun networking kuat dengan perusahaan yang serupa dengan perusahaannya di negara tersebut dengan harga yang reasonable, secara door to door, bukan door to port. Bergabung juga dengan asosiasi mereka dan kerap hadir dalam virtual meeting, praktis sebagai pengusaha dapat mengetahui tren yang mempengaruhi naik turun permintaan buyer di luar negeri.
Di era new normal, David justru semakin merasa tertantang, bila pandemi saja ia berhasil mengeksiskan bisnis, seharusnya era ini jauh lebih spesial. Namun sebelum melancarkan aksinya, ia merecharge dan merefresh para garda terdepan PT. David Bali Cargotama dengan melakukan kegiatan outing baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya untuk tetap relevan di panggung bisnis cargo, sumber daya manusianya pun harus ditingkatkan dan kesejahteraan mereka pantang terlewatkan. Ia sebagai pimpinan, menyiapkan ekspansi selanjutnya yang sempat tertunda, entah itu membuka cabang atau menambah armada, yang bersifat mempermudah para pekerja dan otomatis cost pun menurun.
“Dalam iklim pandemi ini, radar marketing kita sebagai pengusaha yang wajib diaktifkan kembali. Menemukan ide-ide cemerlang yang memungkinkan masih sejalur dengan bisnis kita, yang bisa jadi inovasi-inovasi tersebut, akan menambah deretan bukti profesional perusahaan yang akan semakin menjawab tantangan masa depan”.