Ada yang unik dari perayaan paskah di Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) yang berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (17/4/2022). Perayaan dilakukan dengan menampilkan tradisi adat budaya Bali.
Lantunan musik gamelan, instrument musik tradisional Bali, mengiringi puji pujian saat ibadah berlangsung. Para jemaat juga hadir dengan mengenakan busana adat Bali.
Menurut Pendeta GKPB Pniel Blimbingsari I Nyoman Yohanes, penggunaan musik gamelan merupakan tradisi setiap hari raya umat kristiani yang ada di Desa Blimbingsari, baik paskah maupun hari natal.
“Selain hari raya, setiap awal bulan kami rutin memakai gambelan untuk ibadah, dan kami berbahasa Bali,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Yohanes, para jemaat juga sudah biasa memakai pakaian busana adat Bali. Dari anak anak, dewasa hingga orang tua. Di samping juga tradisi membuat penjor yang dipasang di depan rumah masing masing.
“Ini kami orang Bali,” ujarnya Yohanes.
Ratusan jemaat hadir dalam prosesi perayaan paskah, yang diawali dengan ibadah di dalam gedung gereja yang berarsitektu Bali. Ibadah sudah dimulai sejak pukul 05.00 WITA.
Melalui pesan Paskah, Yohanes berharap, bahwa Paskah menjadi peringatan atau perayaan kebangkitan Kristus yang menjamin setiap orang yang percaya akan mengalami hal yang sama yakni kebangkitan. Bahwa kebangkitan akan kasih Kristus yang sempurna.
“Kami bersukacita karena kebangkitan Tuhan, “ucapnya.
Setelah ibadah, jemaat melakukan prosesi nyekar (tabur bunga) di kuburan desa setempat. Tradisi ini juga diiringi dengan musik baleganjur (gambelan Bali).
“Kami berjalan dari gereja ke kuburan untuk nyekar bersama jemaat,” jelasnya.
Tradisi nyekar (tabur bunga) di kuburan, sebut Yohanes, untuk mengingat, mengenang, menyampaikan sayang mereka kepada yang sudah pergi lebih dulu.
“Kami tidak menyebut leluhur, tapi yang lebih dekat, seperti orangtua, saudara, sahabat atau ada anak mereka yang sudah meninggalkan kita. Kami menyatakan hubungan kasih lewat nyekar ini,” tukasnya.
Tradisi ini menjadikan Desa Blimbingsari sebagai desa wisata. Banyak wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia datang berkunjung ke desa yang dikenal dengan desa yang bersih dan asri.
Seluruh warga di desa ini memang menganut agama Kristen Protestan. Mereka hidup rukun dengan umat agama lain, Hindu dan Islam, yang ada di desa sekitar.
Source: detik