Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa pihaknya berharap mendapatkan perlakuan khusus untuk penyewaan lapangan di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, yang rencananya digunakan sebagai tempat latihan tim nasional.
“Kami berharap ada perlakukan khusus karena kami juga membawa kepentingan Merah Putih,” ujar Yunus di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis, 18 Juni.
Terkait hal itu, dia melanjutkan, PSSI telah meminta bantuan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk melakukan mediasi dengan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
“Kami menyerahkan semuanya kepada Pak Menteri dan pemerintah,” kata pria yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.
PSSI berniat menggunakan Stadion Madya dan salah satu lapangan di kompleks ABC yang berada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk tempat pemusatan latihan (TC) tim nasional senior dan U-19.
TC digelar karena timnas Indonesia akan menghadapi tiga laga terakhir Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yaitu menantang tuan rumah Thailand pada 8 Oktober 2020, kemudian menjamu Uni Emirat Arab pada 13 Oktober 2020 dan bertandang ke Vietnam untuk melawan si empunya kandang pada 12 November 2020.
Lalu, timnas U-19 Indonesia akan berlaga Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020.
Akan tetapi, pada Rabu (17 Juni), Direktur Utama PPKGBK Winarto menegaskan bahwa selama belum ada surat keputusan (SK) Kemenpora untuk tim nasional, PSSI tidak bisa memanfaatkan fasilitas GBK, termasuk lapangan, secara gratis.
Winarto menegaskan bahwa PSSI mesti membayar biaya sewa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 38/PMK.05/2018 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno pada Kementerian Sekretariat Negara.
Menanggapi hal itu, pihak Kemenpora pada Kamis (18 JUni), mengeluarkan pernyataan bahwa Kemenpora mendukung penggunaan beberapa lapangan di kawasan GBK oleh PSSI.
Saat ini, Kemenpora menunggu surat pengajuan resmi dari PSSI soal Timnas Indonesia yang nantinya akan diberikan ke PPKGBK.
Surat itu harus melampirkan data-data seperti daftar lengkap pelatih, ofisial, tim pendukung serta semua pemain yang terdaftar dan jadwal lengkap kegiatan latihannya.
“Intinya Dirut PPK GBK tinggal menunggu surat berikut legal format dari Kemenpora yang dilampiri dengan surat dari Ketua Umum PSSI,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.