Bali | Wabah pandemi virus Corona sudah berlangsung beberapa bulan, Indonesia pun sudah mulai memasuki era new normal. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memberi pesan kepada masyarakat Bali di masa new normal.
“Seiring berjalannya waktu tak terasa 3 bulan lebih sudah menghadapi situasi wabah pandemi COVID-19 walaupun di Bali relatif landai dibanding daerah lain tak bisa dipungkiri muncul titik baru tempat baru untuk penyebaran COVID-19. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk menghambat membendung penyebaran semakin meluas,” ujarnya dalam pesan New Normal New Spirit yang ditayangkan di detikcom, Jumat (12/6/2020).
Di masa new normal, Pemprov Bali sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Instansi Pemerintah. SE ini berlaku efektif mulai 5 Juni 2020, bersamaan dengan dibukanya kembali layanan pemerintahan di seluruh Bali.
“Intinya Bali masih berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang tentunya masuk bingkai pedoman protokol kesehatan. Kepada para petugas yang selama ini telah bertugas tidak lelahnya kepada tim medis kepada dokter kepada satuan satuan tugas di lapangan, prajuru prajuru desa prajuru prajuru adat (pengurus adat desa) yang senantiasa mengawasi lingkungannya izinkan atas nama pemerintah provinsi bali menyampaikan terimakasih dan penghargaan,” ujarnya.
“Saya yakin dengan kebersamaan ini dengan tetap kita memperhatikan panduan bagaimana protokol COVID-19 untuk menuju kehidupan tatanan baru untuk menuju era baru saya yakin kita semua akan dapat keluar dari masalah ini terima kasih kepada Krama Bali yang telah patuh pada imbauan yang diberikan pemerintah Bali,” ujarnya.
Cok Ace mengingatkan masyarakat untuk rajin cuci tangan dengan air sabun yang mengalir, menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1,5 meter-2 meter. “Ini yang perlu saya sampaikan dengan upaya ini tentu kita bisa menghambat lajunya penyebaran wabah atau pandemi,” ujarnya.
Dadan Kuswaraharja