Aksi protes demonstran atas kasus kematian yang menimpa George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) pekan lalu berbuntut kerusuhan dan penjarahan.
Keadaan pun semakin memburuk setelah para demonstran diketahui juga melakukan
penjarahan di beberapa toko-toko di AS, termasuk Apple Store yang menjual produk seperti iPhone, iPad, dan laptop MacBook.
Namun Apple tidak kalah cerdik, perangkat-perangkat yang dijarah tadi dikunci dengan software, sehingga tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh penjarah, atau jika nanti dijual kembali.
Berdasarkan laporan, sekelompok demonstran berhasil membobol beberapa toko Apple Store yang berada di wilayah Washington DC, Los Angeles, San Francisco, New York, dan Philadelphia, sebagaimana dihimpun dari Forbes, Rabu (3/6/2020).
Aksi penjarahan tersebut diketahui terjadi pada hari Minggu (31/5/2020) waktu setempat.
Kejadian itupun diabadikan oleh pengguna akun Twitter @Breaking911 yang membagikan video detik-detik para demonstran saat membobol toko Apple Store.
Namun seorang demonstran yang ikut menjarah kala itu mengatakan bahwa ia tidak dapat membuka kunci layar perangkat iPhone yang ia ambil dari Apple Store.
Melalui akun Twitter-nya @onlyfanobtainer, ia membagikan gambar tampilan iPhone
yang bertuliskan “Silakan kembalikan ke Apple Walnut Street, perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dilacak. Otoritas setempat akan disiagakan,” tulis isi peringatan tersebut.
“Terima kasih kepada media sosial, sekarang kami dapat melihat dan mengetahui bagaimana
seorang penjarah ketika mencoba menghidupkan perangkat yang baru mereka curi,” kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan.
Untuk diketahui, sistem operasi iOS di iPhone memang memiliki sistem keamanan dimana pengguna bisa mengunci perangkat, apabila perangkat tersebut hilang atau dicuri.
Hal itu artinya Apple telah mengambil alih kendali untuk mengunci perangkat yang dicuri agar tidak dapat digunakan.
Buntut kerusuhan di berbagai kota di AS ini, Apple menutup sementara gerai-gerai Apple Store guna mementingkan keselamatan para pegawainya. Beberapa Apple Store yang berada di pinggir jalan juga ditutup atau dilindungi dengan papan pembatas.