Jakarta | Kasus corona (COVID-19) secara global kini sudah melampaui 5 juta orang pada Rabu (20/5/2020). Amerika Latin, kini menjadi episentrum baru setelah Amerika Serikat dan Eropa, dengan porsi kasus harian terbesar secara global.
Kawasan itu menyumbang sepertiga dari 91.000 kasus yang dilaporkan awal pekan ini. Eropa dan AS masih menyumbang lebih dari 20%.
Kasus terbesar datang dari Brasil. Bahkan angkanya melampaui Jerman, Prancis, Inggris yang kini menyumbang kasus terbesar di Eropa, setelah AS dan Rusia.
Dari Reuters, COVID-19 dikonfirmasi terjadi Desember 2019 di Wuhan China. Angka kasus menembus 1 juta secara global pada 1 April lalu.
Secara total, virus ini menginfeksi 5 juta orang dalam waktu 5 bulan saja. Sebanyak 326 ribu nyawa meninggal karena wabah ini, dengan setengah dari total kematian berada di Eropa.
Sementara itu, badan kesehatan dunia, WHO, kembali memperingatkan pemimpin dunia. “Jalan kita masih panjang dalam menghadapi pandemi,” kata Direktur Jenderal WHO Tderos Ghebreyesus dilansir CNBC International.
WHO pun mengingatkan kepala negara bahwa “bisnis tidak akan kembali seperti biasa”. Tiap negara perlu mengelola kasus di masa datang, termasuk mewaspadai gelombang kedua saat pelonggaran penguncian (lockdown) akan diambil.
“Virus masih sangat berbahaya,” kata pejabat WHO lain. “Sebagian populasi kita masih tetap rentan.”
Secara rinci, dari data Worldometers, ada 5.079.896 kasus COVID-19. Virus ini sudah menginfeksi 213 negara dan teritori.
AS menjadi negara dengan kasus terbesar secara akumulatif. Disusul Rusia, Brasil, Spanyol dan Inggris.