Jeli melihat peluang bisnis alat kesehatan dengan menawarkan produk di lingkungan teman-teman sendiri sewaktu menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran, dr. Ida Bagus Bayu Dwipayana Manuaba kini sukses menggaet target market yang lebih luas. Lewat strategi pemasaran digital ia berhasil melebarkan jangkauan pasarnya, tak lagi di kalangan teman sejawat saja melainkan telah menyasar masyarakat umum. Simak bagaimana langkah dokter sekaligus enterpreneur ini dalam menggarap peluang usaha alat kesehatan dengan mengusung bendera CV Griya Wika Medstore.
Berawal dari pengalaman sebagai mahasiswa kedokteran, dr. Ida Bagus Bayu Dwipayana melirik peluang usaha penyediaan alat kesehataan. Kala itu ia melihat prospek bisnis yang sangat menjanjikan, lantaran setiap mahasiswa diwajibkan harus memiliki beberapa alat kesehatan untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Adanya kebutuhan yang berpotensi menghasilkan keuntungan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Bayu ini mencoba menyediakan solusi dengan menghadirkan alat kesehatan dengan harga yang lebih bersahabat.
“Waktu itu saya bekerja sama dengan penjual yang ada di Jakarta dan Surabaya karena distributor brand alkes ternama berpusat di sana. Selain itu harga yang ditawarkan di kota-kota tersebut lebih murah daripada distributor yang ada di Bali,” kenang dokter yang menamatkan pendidikannya di tahun 2017 ini.
Awalnya Gus Bayu membuka sistem pemesanan pre order kepada teman-temannya. Jika ada yang memesan barulah ia membeli produk-produk yang dimaksud ke Jakarta maupun Surabaya. Ternyata animo dari teman-teman sendiri cukup besar untuk membeli alat kesehatan melalui dirinya. Hanya saja Gus Bayu belum memberanikan diri untuk menyetok produk dalam kuantiti banyak. Produk yang paling dicari antara lain stetoskop, alat pengukur tensi, alat pengukur suhu, masker, dan alat pengukur saturasi oksigen.
Setelah lulus dari program koas serta meraih Surat Tanda Register (STR) profesi dokter, Gus Bayu sempat menjalani program magang di salah satu rumah sakit di Gianyar. Baru di tahun 2019 ia kembali serius mengelola bisnis dengan meresmikan usahanya ke dalam bentuk CV Griya Wika Medstore. Dengan adanya legalitas ini, ia semakin mudah dalam memperluas jaringan pemasaran. Gus Bayu berhasil menggandeng rekanan baik dari pihak pengelola usaha klinik dan fasilitas kesehatan lainnya. Ia juga menjadi suplayer tetap alat kesehatan ke beberapa lembaga kampus kedokteran yang ada di Bali.
Upaya untuk menyasar pasar masyarakat lokal kian menunjukkan hasil positif justru pada saat pandemi melanda sejak tahun 2020 lalu. Gus Bayu mengakui adanya peningkatan permintaan alat kesehatan yang cukup signifikan. Khususnya untuk beberapa alat seperti termometer, oxymeter, dan alat pelindung diri. Bahkan ketiganya termasuk produk masker sempat mengalami kelangkaan di pasaran. Beruntung tantangan tersebut tidak terlalu lama berlangsung hanya saja untuk beberapa item mengalami kenaikan harga hingga 10 kali lipat.
Tidak hanya mencari konsumen dengan menjemput bola, Gus Bayu juga membuka sebuah offline store yang berlokasi di Jalan Wijaya Kesuma III Nomor 1 Denpasar. Hal ini memungkinkan masyarakat umum atau profesi kesehatan dapat membeli secara langsung alat kesehatan yang dibutuhkan. Sedangkan bagi pembeli di luar kota dapat memesan secara online dan nantinya dapat memilih jasa pengiriman sesuai keinginan. Produk yang ditawarkan kini semakin bervariatif jika dibandingkan saat Gus Bayu merintis usaha. Alat kesehatan yang ditawarkan di CV Griya Wika Medstore terhitung lengkap dengan harga yang mampu bersaing dengan kompetitor sejenis. Brand alkes yang cukup diminati berasal dari luar negeri seperti Jerman dan Jepang. Keduanya merupakan negara pengekspor alkes dengan kualitas prima di kelasnya.
Perjalanan usaha yang dilalui suami Ni Kadek Utari Cahyani Dewi ini bisa dikatakan tidak selalu mulus. Tantangan yang dihadapi selain kompetisi bisnis yang kian ketat juga dari sisi permodalan. Namun demikian tidak menyurutkan langkahnya dalam mengembangkan usaha. Bahkan ke depannya ia semakin optimis memperluas jangkauan pasar. Ia menargetkan akan menyasar segmentasi rekanan klinik yang melayani pasien WNA.
Selain itu secara pribadi, Gus Bayu juga ingin menyediakan jasa layanan kesehatan berupa praktek dokter. Nantinya ia akan mengkesinambungkan antar dua lini usaha agar lebih dapat memberikan layanan kesehatan menyeluruh kepada masyarakat.