Sukses mengembangkan usaha konveksi di Buleleng, Luh Sumiati kemudian membuka kesempatan pelatihan menjahit bagi masyarakat umum. Tak hanya dari seputaran Singaraja dan sekitarnya, para siswanya juga datang dari berbagai daerah, berkat branding sebagai pengajar yang mampu memberikan metode pembelajaran efektif bagi para pemula. Sehingga banyak lulusannya yang berhasil menguasai keahlian menjahit dalam waktu singkat lalu menjadi tenaga jahit yang dilirik industri kerja dan tak sedikit pula yang sukses membuka usaha sendiri.
“Ibu tidak takut jika para lulusan ibu nantinya akan menjadi kompetitor usaha. Justru ibu merasa bangga jika para anak didik ibu berhasil serta meraih kesuksesan di industri garmen dan konveksi”. Demikian ungkapan ketulusan yang meluncur dari bibir Luh Sumiati. Perempuan kelahiran Buleleng ini sudah dikenal di kalangan pemakai jasa konveksi yang ada di wilayah Bali utara. Selain itu ia juga sering dicari oleh para pemula yang ingin belajar teknik menjahit pakaian. Tak main-main alumninya tersebar di berbagai penjuru Bali dan sudah banyak yang sukses menggarap peluang industri garmen dan konveksi berkat tempaan dari Luh Sumiati.
Melahirkan banyak tenaga ahli di bidang jasa menjahit tak membuat Luh Sumiati takut bersaing. Ia sendiri masih eksis menerima pesanan jahit dari berbagai daerah meski sudah banyak kompetitor yang bertumbuh. Ia telah membangun citra perusahaannya yang bernama Karya Murni Konveksi selama hampir setengah abad dan dipercaya oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari instansi pemerintahan, pendidikan, swasta, maupun perorangan. Soal kualitas hasil jahitan sudah diakui oleh para pelanggan setianya, membuat banyak pihak terus melirik Karya Murni Konveksi yang beralamat di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak ini dalam pembuatan aneka kebutuhan pakaian.
Sepak terjang Luh Sumiati sebagai entrepreneur maupun tenaga pendidik keahlian menjahit dimulai dari tahun 1975. Setelah menikah ia memutuskan untuk menjadi wanita mandiri dalam hal ekonomi, membuatnya semangat dalam mengembangkan skill menjahit yang ia punya sejak lama. Pertama kali mengawali usaha ia hanya memiliki satu mesin jahit tenaga manual yang menemani perjuangan usahanya selama bertahun 1 tahun. Pesanan jahit yang masuk datang dari sekitaran lingkungan tempat tinggal saja, namun lambat laun jangkauan pasarnya kian meluas.
Luh Sumiati melalui Karya Murni Konveksi menerima pesanan jahit dari berbagai macam model pakaian. Mulai dari kaos oblong, kemeja, kaos polo, maupun seragam dengan model yang bisa disesuaikan oleh pemesannya. Selain itu ia juga menyediakan jasa sablon dan bordir tersendiri. Dalam seharinya, Luh Sumiati yang dibantu para karyawannya di Karya Murni Konveksi mampu memproduksi ratusan potong pakaian. Apalagi di kala musim tahun ajaran baru tiba, pesanan jahitnya kian membludak.
Kini di perjalanan usia perusahaanya yang telah menginjak angka 47 tahun, Luh Sumiati masih tetap gesit dalam berbagi ilmu menjahit kepada masyarakat. Ia kerap digandeng pihak swasta maupun instansi terkait pelatihan kerja untuk menyumbangsihkan ilmunya kepada calon tenaga jahit profesional. Banyak di antara siswanya yang merupakan ibu rumah tangga seperti dirinya, ikut terbantu dalam mengembangkan skill untuk dimanfaatkan menjadi sumber mata pencaharian. Semangatnya dalam memajukan sumber daya masyarakat lewat keahlian yang dimiliki pun patut diteladani. Ia membuktikan bahwa siapa pun memiliki kesempatan untuk maju dan meraih sukses asalkan mau belajar.