Menjadi seorang pengusaha sukses bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja keras, ketekunan, serta kegigihan untuk mencapai target yang diinginkan. Hal ini pula yang dilakukan oleh pengusaha bernama Ketut Sudarta. Pemilik toko bangunan UD. Panca Taruna 2 ini membangun usaha dari nol meskipun memiliki kesempatan untuk melanjutkan usaha milik orang tua.
Mempunyai seorang ayah yang merupakan pemilik usaha, bukan suatu alasan bagi Ketut Sudarta untuk tidak berani merintis usaha sendiri. Banggalah dengan kesuksesan yang dicapai karena hasil jerih payah sendiri. Setidaknya, itulah prinsip yang dipegang teguh oleh pria asal Desa Pancasari, Buleleng ini. Menurutnya, tantangan merintis usaha dari nol memang tidak mudah namun ia memiliki keleluasaan untuk mengelolanya jika usaha itu miliknya sendiri.
Sikap kemandirian hidup telah ia terapkan sejak usia kanak-kanak. Bahkan ia sudah mencari uang dengan cara bekerja membantu usaha orang tua sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sayangnya karena kesibukan bekerja itu, ia jadi kurang fokus pada pendidikannya sehingga pada saat kelas 3 SD terpaksa putus sekolah. Namun hal itu tidak membatasi Ketut Sudarta untuk maju dan menjadi orang sukses. Justru dengan pendidikan yang minim itu menjadikannya lebih bersemangat bekerja serta membuktikan bahwa siapa saja mampu meraih kesuksesan asal mau berusaha.
Pada usia remaja ia sempat bekerja sebagai kernet angkutan umum. Kemudian memberanikan diri untuk belajar mengendarai mobil dan akhirnya bekerja sebagai sopir. Pengalaman selamat bekerja di jalanan menempanya menjadi sosok bermental kuat. Ia menjadi tak mudah menyerah menghadapi tantangan yang datang silih berganti. Hingga suatu saat ia mendapat kesempatan bekerja dengan penghasilan lebih baik yaitu profesi sebagai doorman di Handara Golf and Resort di Bedugul.
Setelah beberapa tahun berkecimpung di pariwisata, Ketut Sudarta berkeinginan mengembangkan usaha sendiri. Namun sebelum itu sempat kembali membantu usaha toko bangunan milik orangtuanya. Pada tahun 2000 menjadi momentum awal bagi Ketut Sudarta menjalankan usaha milik sendiri. Kala itu ia tidak mengantongi modal sepeser pun sehingga mencoba mengandalkan modal dari perbankan. Sejalan dengan perkembangan usaha yang terus menanjak ia pun semakin dipercaya pihak bank untuk meningkatkan usahanya.
Bila kebanyakan pengusaha memilih membangun toko bangunan di daerah perkotaan atau padat industri berbeda dengan Ketut Sudarta. Ia mengambil langkah beda dengan membuka usaha toko material konstruksi di kampung halamannya sendiri yaitu di Desa Pancasari. Dirinya melihat prospek menjanjikan di daerah tersebut. Terlebih pada saat ia merintis usaha belum ada toko sejenis di sekitarnya.
“Niat awal membangun usaha di lokasi ini adalah agar masyarakat di wilayah Pancasari tidak perlu jauh-jauh mencari toko bangunan,” ungkap Ketut Sudarta.
Melalui niatan membantu sesama itu pula bisa jadi sebagai magnet penarik keberkahan pada usahanya. Sehingga toko yang ia beri nama UD. Panca Taruna 2 ini mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar. Jika mulanya ia hanya menyediakan beberapa jenis item barang saja kini ia dapat melengkapi tokonya dengan berbagai kebutuhan membuat konstruksi bangunan. Mulai dari pasir, bata, batu, kayu, semen, cat, keramik, dan masih banyak lagi.
Ketut Sudarta yang memiliki cita-cita mewujudkan supermarket khusus bahan bangunan ini mengaku belum berencana membuka cabang di tempat lain. Ia memberi kesempatan tersebut kepada sang anak jika kelak buah hatinya tersebut mau melanjutkan estafet kepemimpinan usaha. Ia sendiri memberi kebebasan pada sang anak untuk mengikuti passion mereka dan hanya sebatas memberi arahan dan nasehat. “Kepuasan terhadap kesuksesan akan terasa jika diraih merupakan hasil jerih payah sendiri,” Demikian salah satu pesan Ketut Sudarta untuk sang buah hati.