Mampu mencium peluang di bidang jasa angkutan dan logistik, mengubah nasib Ida Bagus Made Merta Susila. Mendirikan bendera usaha PT Candra Sari Transindo, pria asli Tabanan ini dipercaya oleh banyak perusahaan untuk mendistribusikan produk ke wilayah Jawa, Bali, hingga ke Nusa Tenggara Barat. Belakangan ia merambah ke bidang jasa perawatan armada truk yang melayani intern dan pihak rekanan.
Pantang putus asa menjadi prinsip Ida Bagus Made Merta Susila dalam melakoni peran sebagai pengusaha. Menghadapi berbagai tantangan, nyatanya tak membuat pria dengan sapaan akrab Gusdek ini sukses menjadi pengusaha di bidang jasa transportasi pengiriman barang dari gudang supplier ke para peritel ini. Walaupun latar belakang pendidikan tak terkait dengan bidang usaha yang dijalani saat ini, Itu tidak menghalanginya untuk mencecap kesuksesan.
Gusdek bisa dikatakan pemain lama di bidang bisnis ini, ia membangun usaha jasa transportasi dan logistik sejak tahun 2003. Kunci keberhasilan mempertahankan eksistensi usaha selama hampir dua dekade ini tak lain terletak pada konsistensi berusaha serta kemauan untuk terus berinovasi. Padahal bisa dikatakan kompetitor usaha sejenis juga terus bermunculan saban tahun.
Nyatanya perusahaan yang ia dirikan dengan nama Candra Sari Transindo ini semakin terus berkembang dan memperluas jalur distribusinya. Integritas dalam memberikan pelayanan terbaik, yaitu tepat waktu, ketersediaan armada serta supir yang profesional, membuat PT. Candra Sari Transindo terus dilirik ini oleh para pengguna jasa mereka. Klien-kliennya datang dari para pelaku usaha dari berbagai bidang perdagangan. Ada yang merupakan perusahaan bahan pangan, air mineral dalam kemasan, dan banyak pula klien dari perusahaan supplier bahan bangunan.
Sebelumnya belum pernah terbayangkan oleh Gusdek dirinya akan berjaya di bidang logistik ini. Pria kelahiran Tabanan, 2 Pebruari 1976 ini memiliki angan-angan untuk bisa terjun ke industri pariwisata. Setelah menamatkan pendidikan pariwisata ia langsung bekerja di sebuah hotel namun hanya beberapa bulan saja. Selanjutnya ia meraih kesempatan bekerja di sebuah perusahaan jasa freight forwarder yang mengirimkan cargo ke luar negeri. Dari situ ia banyak belajar mengenai seluk beluk jasa pengiriman, khususnya dalam hal pengurusan dokumen.
Selama bekerja di perusahaan forwarder tersebut, Gusdek menawarkan jasa penyewaan kendaraan truk yang dimiliki keluarganya untuk digunakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Di sanalah ia mendapat kontrak sewa selama beberapa tahun yang membuka pandangannya soal peluang jasa transportasi khususnya angkutan barang. Hingga ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan agar bisa merintis usaha secara mandiri.
Bermodalkan satu unit truk, ia menawarkan jasa pengangkutan barang ke berbagai perusahaan. Singkat cerita ia mulai mendapatkan beberapa klien dan beberapa di antaranya berhasil menandatangani kontrak kerja sama selama beberapa tahun. Demi memperlancar operasional usaha, Gusdek mulai menambah armadanya. Pelan tapi pasti, ia terus menambah kendaraan juga terus merekrut sumber daya manusia, membuat PT Candra Sari Transindo menjadi salah satu perusahaan jasa transportasi dan logistik terbesar di Bali. Total armada angkutan yang ia miliki berjumlah 34 unit, sebagian besar terbiasa untuk melakukan perjalanan lintas pulau.
Menurut Gusdek, peluang usaha jasa transportasi logistik akan terus menjanjikan. Selama manusia masih belum dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan harus membeli dari daerah lain, selama itu pula jasa angkutan barang akan tetap dipergunakan. Terbukti pada masa pandemi ini, ketika banyak usaha gulung tikar, usaha yang dijalankan Gusdek masih tetap berputar. Meski jalur distribusi barang ke hotel-hotel harus dihentikan namun untuk pengiriman ke peritel masih tetap berjalan.
Sebagai pengusaha, Gusdek berharap agar para pemangku kebijakan dapat membantu menciptakan ekosistem usaha yang nyaman dan aman untuk para pelaku usaha. Selama ini regulasi yang ada memang sudah cukup baik namun penerapan di lapangan diakui Gusdek masih cukup memberatkan pelaku usaha. Seperti aturan pembatasan tonase setiap angkutan untuk menghindari overload, masih diperlukan strategi guna tidak terllau merugikan pihak pengusaha. Juga masih adanya pungutan liar di setiap daerah membuat usaha pengantaran logistik agak terganggu.
Ke depannya Gusdek tengah menyiapkan suatu gudang logistik yang ia pusatkan di daerah Jawa Timur, tepatnya di Kota Surabaya. Diharapkan dengan keberadaan gudang ini dapat membesarkan nama PT Candra Sari Transindo. Juga langkah ke depannya yang akan ditempuh adalah mulai serius menggarap peluang di Indonesia Timur karena di wilayah tersebut memiliki potensi pasar yang cukup besar dan masih sedikit yang mengerjakannya. Gusdek berpesan kepada generasi muda yang tengah berjuang meraih asa agar jangan mudah menyerah dan selalu tekun berusaha.