Salah satu bisnis yang tak pernah mati dalam situasi apa pun yaitu usaha retail kebutuhan sehari-hari. Lantaran selalu dibutuhkan, barang kebutuhan masyarakat seperti sembako, perlengkapan mandi, makanan dan minuman tak pernah sepi peminat. Prospek inilah yang menjadikan pengusaha muda bernama I Putu Agus Heri Gunawan berani serius menggarap usaha milik keluarga di bidang retail dan grosir. Ia pun mengubah sistem tata kelola usaha serta memberikan sentuhan digital pada manajemen usahanya tersebut.
Bagi masyarakat yang berada di seputaran wilayah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, tidaklah asing dengan nama Toko Andre Grosir. Sekilas toko ini nampak seperti kelontong biasa yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Namun ternyata usaha ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Di balik eksistensi toko yang berlokasi di Jl. Dahlia No.2 Jembrana ini tersimpan kisah perjuangan dari tiga generasi berturut-turut.
Agus Heri merupakan generasi ketiga usaha keluarganya. Ia mengatakan toko ini bermula dari sebuah kios kecil di pasar yang dimiliki oleh Sang Nenek. Kala itu neneknya berjualan barang kebutuhan sembako, dibantu oleh ayah Agus Heri. Pada tahun 1999, Sang Nenek memutuskan berhenti menjalankan usaha sehingga yang melanjutkan usaha tersebut adalah ayahnya.
Di tangan Sang Ayah, toko yang sudah dikenal masyarakat dengan nama Toko Andre itu mulai dirombak. Salah satu perubahan yang cukup signifikan yaitu tidak lagi menjual sembako, melainkan minuman beralkohol import. Barulah saat Agus Heri dipercaya melanjutkan pengelolaan usaha, ia mulai merintis usaha retail dan grosir dan tetap mempertahankan nama Andre Grosir.
“Sejarah nama Andre Grosir itu sebenarnya berasal dari nama nenek saya. Beliau bernama Andri, tapi banyak yang memelesetkan menjadi Andre,” ujar Agus menjelaskan asal-usul nama usahanya.
Digitalisasi
Meski nama usaha tetap dipertahankan namun sejatinya banyak perubahan yang dilakukan Agus Heri dalam rangka memajukan usahanya. Pertama mengurus legalitas usaha. Hal itu dilakukan agar dapat menjalankan usaha dengan rasa aman dan nyaman. Kemudian yang kedua yaitu dengan memperbaiki sistem manajemen SDM. Lalu ketiga menyelaraskan penjualan antara offline dan online.
“Sebelum tahun 2020, usaha saya lebih cenderung bergerak di penjualan secara offline. Ketika pandemi melanda dan cukup mempengaruhi usaha para retailer dan pedagang grosir, saya menyadari bahwa saat ini waktunya memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran,” ujar pria lulusan Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada tersebut.
Sistem digital diterapkan dengan menyediakan layanan transaksi secara online kepada para pelanggan setia Andre Grosir. Konsumen dapat memesan barang yang mereka inginkan melalui gawai masing-masing dan nantinya pesanan siap diantarkan oleh tim distribusi Andre Grosir ke tempat pembeli. Dengan demikian siapa saja dapat membeli kebutuhan mereka di Andre Grosir tanpa perlu datang ke toko. Konsep ini cukup diminati mengingat di masa pandemi masyarakat diharapkan membatasi mobilisasi di luar rumah.
Agus Heri mengatakan pihaknya juga melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan minat pelanggan untuk bertransaksi secara online. Salah satunya dengan menawarkan gratis biaya pengiriman tanpa minimum order. Tentunya selain praktis, berbelanja secara online di Andre Grosir menjadi lebih hemat tenaga dan biaya. Bagi para pelanggan yang belum memahami tata cara berbelanja online di Andre Grosir, Agus Heri menyediakan tim pemasaran untuk mensosialisasikan cara bertransaksi kepada mereka.
“Ada lagi promo lainnya yang kami terapkan yaitu dengan memberikan poin untuk kelipatan transaksi tertentu dan nantinya poin tersebut akan diakumulasikan untuk ditukarkan hadiah-hadiah menarik. Selain itu promo diskon untuk produk tertentu gencar kami lakukan, baik dengan sistem potongan harga maupun beli satu gratis satu,” imbuhnya.
Diakui Agus Heri, strategi-strategi yang telah diaplikasikan memunculkan hasil yang memuaskan. Terbukti dari sebelumnya memiliki 370 pelanggan kini setelah go digital kenaikan pelanggan sekitar 100%. Tak hanya jumlah pelanggan terdaftar yang melonjak naik, ia juga mampu menambah rekrutmen karyawan agar dapat memberikan layanan maksimal kepada pelanggannya. Sebuah langkah yang tak lumrah terjadi di musim pandemi saat ini di mana justru banyak usaha yang memilih merumahkan karyawannya.
Agus Heri yang memang sudah getol berwirausaha sejak kuliah ini selain aktif di dunia usaha ia juga menyempatkan waktu untuk aktif dalam kegiatan organisasi. Salah satunya yaitu dengan menjadi anggota dalam Asosiasi Pengusaha Ritel di wilayah Jembrana. Ia mengatakan untuk saat ini belum menaruh minat untuk menjadikan tokonya seperti toko ritel modern yang bertebaran saat ini. Dirinya lebih memilih untuk berinvestasi dalam hal teknologi dan SDM guna semakin memajukan usaha yang telah eksis selama tiga generasi itu.