Kapan Ventilator Dibutuhkan oleh Pasien?
“Ventilator adalah salah satu peralatan medis untuk membantu pasien yang kesulitan bernapas. Alat ini perlu digunakan dengan baik karena bisa saja menimbulkan risiko”.
Ventilator adalah mesin untuk membantu kerja paru-paru dalam proses pernapasan saat pasien sulit atau bahkan tidak bisa bernapas. Alat ini juga biasa disebut sebagai respirator.
Alat ventilator berfungsi mendorong oksigen masuk ke paru-paru pasien dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Alat ini akan dihubungkan dengan selang yang dimasukkan ke saluran napas melalui mulut atau hidung pasien. Proses medis ini disebut intubasi.Selain membantu fungsi paru-paru, sejumlah obat juga bisa dimasukkan lewat ventilator. Contohnya, obat pereda nyeri, obat penenang, obat perelekasasi otot, hingga obat tidur. Namun tidak semua pasien di rumah sakit harus menggunakan alat ini.
Kapan ventilator dibutuhkan?
Alat ventilator umumnya dibutuhkan pada beberapa kondisi di bawah ini:
1. Selama operasi
Obat bius yang digunakan saat operasi dapat melumpuhkan berbagai otot tubuh pasien, termasuk otot-otot pernapasan. Karena itu, pasien tidak bisa bernapas selama menjalani operasi, sehingga membutuhkan bantuan ventilator.
2. Pada proses pemulihan pascaoperasi
Beberapa pasien mungkin tidak bisa bernapas dengan baik pascaoperasi. Misalnya karena ada cedera, infeksi, ataupun jenis gangguan tertentu pada fungsi paru-paru (seperti penyakit paru obstruktif kronis/PPOK). Pada kondisi ini, penggunaan ventilator diperlukan.Penggunaan ventilator pascaoperasi juga mungkin menjadi bagian dari proses pemulihan, contohnya pada operasi jantung. Ventilator akan terus dipasang hingga pasien sadar dan mampu mengangkat kepalanya sendiri.
3. Ketika proses bernapas sangat sulit
Pada orang dengan penyakit paru atau gangguan saluran pernapasan tertentu, ventilator dapat dimanfaatkan. Pasalnya, pasien tidak mampu melakukan proses pernapasan dan memenuhi kebutuhan oksigen tubuh dengan baik.Secara umum, berikut contoh penyakit atau kondisi medis yang membutuhkan penggunaan ventilator:
Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
Pingsan atau koma
Cedera otak
Overdosis obat
Sindrom Guillain-Barre
Infeksi paru
Pneumonia
Polio
Myasthenia gravis
Stroke
Cedera sumsum tulang bagian atas
Manfaat ventilator untuk pasien
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan ventilator:
Membantu agar tubuh pasien tidak perlu bekerja keras untuk bernapas
Memberikan waktu bagi pasien untuk pulih dari operasi dan mampu kembali bernapas dengan baik
Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
Menjaga fungsi saluran napas tetap stabil dan mencegah cedera yang tidak diinginkan selama bernapas
Risiko pemakaian ventilator yang mungkin terjadi
Risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan ventilator meliputi:
1. Infeksi
Infeksi merupakan risiko utama dari penggunaan ventilator. Selang pernapasan mungkin saja mengizinkan bakteri masuk ke dalam paru-paru.Masuknya bakteri bisa memicu terjadinya infeksi bakteri, seperti pneumonia dan sinusitis. Risiko ini dapat bertambah seiring lamanya durasi penggunaan ventilator.
2. Iritasi
Selang pernapasan dalam penggunaan ventilator bisa menggesek, melukai, atau mengiritasi tenggorokan dan paru-paru pasien. Kondisi ini dapat membuat pasien sulit untuk batuk, padahal batuk mampu membantu dalam mengeluarkan debu dan zat penyebab iritasi dari paru-paru.
3. Gangguan pita suara
Selang napas dalam penggunaan ventilator bisa melalui kotak suara (laring) pasien. Inilah mengapa pasien sulit berbicara saat menggunakan ventilator.Bila tidak hati-hati, selang napas tersebut bisa saja merusak pita suara pasien. Oleh sebab itu, pastikan pasien segera mendiskusikan kondisinya bila ia sulit bernapas atau berbicara setelah ventilator dilepas.
4. Cedera paru
Penggunaan ventilator bisa saja menyebabkan kerusakan paru-paru. Ini dapat terjadi akibat beberapa kondisi di bawah ini selama pemasangan ventilator:
Tekanan pada paru-paru yang terlalu tinggi
Ada udara yang bocor di antara paru-paru dan dinding dada (pneumothorax)
Terlalu banyak oksigen dalam paru-paru (keracunan oksigen)
Selain beberapa risiko di atas, pemakaian ventilator juga bisa memicu infeksi kulit dan penggumpalan darah. Terutama jika digunakan pada jangka waktu lama.
Hal umum yang bisa terasa setelah ventilator dilepas
Penggunaan ventilator dalam jangka waktu lama mungkin menyebabkan pasien sulit bernapas ketika alat ini dilepas. Keluhan umumnya bisa berupa sakit tenggorokan dan nyeri dada.
Sulit bernapas dapat terjadi karena otot-otot di sekitar dada akan melemah selama pemasangan ventilator. Pemulihan akibat kondisi ini bisa membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
Untuk mengurangi durasi pemulihan tersebut, dokter mungkin akan melepaskan ventilator secara bertahap, dan tidak secara langsung.
Ventilator adalah salah satu alat bantu medis untuk bernapas. Alat ini bisa memberikan banyak manfaat, terutama selama operasi dan untuk pasien dengan gangguan paru-paru.
Meski demikian, bila tidak berhati-hati, ada sejumlah risiko komplikasi yang muncul dari penggunaan ventilator. Jadi bila Anda merasa tidak nyaman selama atau setelah memakai alat ini, konsultasikanlah dengan dokter agar mendapat saran yang tepat.
Sumber : sehat.com