Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 saat ini telah membuat kepanikan di sektor keuangan dan ekonomi. Sri Mulyani memprediksi angka kemiskinan akan terus bertambah.
“Covid-19 memengaruhi pertumbuhan ekonomi kita tahun ini dan juga angka kemiskinan dan pengangguran,” kata Sri Mulyani dalam video conference, Senin (18/5/2020).
Pemerintah saat ini, lanjut Sri Mulyani, masih menggunakan dua skenario pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020. Dengan skenario berat, bisa mencapai 2,3% dan dengan skenario sangat berat bisa menyentuh -0,4%.
Dalam skenario berat, 2,3% kata Sri Mulyani, kemiskinan akan berjumlah 1,89 juta orang dan pengangguran 2,92 juta orang.
“Dalam skenario sangat berat, bahkan bisa meningkat di 4,86 juta, dan pengangguran dengan 5,23 juta pengangguran baru,” kata Sri Mulyani.
Dengan dampak tersebut, pemerintah mendesain langkah kebijakan penanganan dan pemulihan ekonomi yang diarahkan pada kebaikan di sisi demand.
Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan melakukan intervensi kepada dunia usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri-industri yang bergerak pada bidang pariwisata, restoran dan perhotelan mulai didesain bersama kementerian terkait.