Jakarta | Kabar positif datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan Air Products dari Amerika Serikat (AS) sudah meneken proyek metanol investasi senilai US$ 2,5 miliar dengan konsorsium Grup Bakrie.
“Jadi walau sedang Covid-19 begini, tetap Indonesia itu seksi buat orang lain. Tinggal bagaimana kita buat anu-nya saja. Tadi pagi [Jumat pagi] saya sudah bicara juga dengan Washington, sepakat, tinggal cocokkan waktu saja,” kata Luhut, dalam interview yang disiarkan RRI pada Jumat-Sabtu pekan lalu, dikutip Senin (18/5/2020).
Konsorsium Grup Bakrie terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Ithaca Resources, bersama Air Products menjalin aliansi strategis membangun industri metanol senilai US$ 2 miliar lebih atau setara Rp 30 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$) di Batuta Industrial Chemical Park, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Ini adalah proyek gasifikasi batu bara yang akan memproduksi metanol (salah satu jenis bahan bakar alternatif untuk mesin pembakaran dalam dan beberapa jenis mesin lainnya).
Berdasarkan kontrak jangka panjang, batu bara yang dipasok dari tambang milik Bumi Resources dan Ithaca Resources kemudian diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products untuk diproduksikan menjadi metanol dan dipasarkan di Indonesia.
Lantas bagaimana profil dari perusahaan-perusahaan yang terlibat ini?
Air Products and Chemicals, Inc. adalah salah satu perusahaan tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) alias bursa Wall Street. Fokusnya menjual gas dan bahan kimia untuk keperluan industri. Perusahaan dengan kode saham APD ini berbasis di Allentown, Pennsylvania, di wilayah Lehigh Valley, Pennsylvania, AS.
Sahamnya juga melesat pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (15/5), ditutup naik 1,07% di level US$ 228,04/saham atau Rp 3,4 juta/saham. Kapitalisasi pasar APD mencapai US$ 50,4 miliar atau setara dengan Rp 751 triliun.
Sementara, Ithaca Resources adalah perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tak hanya metanol, Ilthaca bahkan melirik industri sepak bola Tanah Air dengan menjadi sponsir Persija Jakarta untuk musim 2020, sebagaimana dikutip dalam situs resmi Persija.
Adapun Bakrie Capital Indonesia adalah perusahaan terafiliasi dari Bumi Resources, sementara saham BUMI yakni 22,67% per Desember 2019 dipegang oleh HSBC-FUND SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self, dan sisanya terbesar yakni 77,33% milik publik.
Pada kurun waktu 1997-2001, Bakrie Capital Indonesia pernah mengakuisisi 58,1% saham BUMI, sebagaimana terekam dalam situs resmi PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), induk usaha Grup Bakrie. Laporan keuangan BUMI per Desember 2019 mencatat, entitas induk langsung BUMI adalah Long Haul Holdings Ltd dan entitas induk terakhir adalah Bakrie Grup.
Luhut bahkan mengatakan kendati proyek saat ini US$ 2-2,5 miliar, tapi dalam 2 tahun ke depan nilai proyek dengan Air Products itu berpotensi meningkat menjadi US$ 7 miliar atau setara 104 triliun dalam 2 tahun ke depan.
“Kan tadi malam [Kamis malam, 14/5] juga baru kita tanda tangani US$ 2,5 miliar metanol antara Bakrie dengan Air Products dari Amerika. Itu nilai proyeknya kira-kira akan meningkat sampai US$ 7 miliar dalam 2 tahun ke depan,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
Pekan lalu, produsen batu bara terbesar di Indonesia, Bumi Resources mengumumkan akan menjadi pemasok untuk proyek gasifikasi batu bara senilai US$ 2 miliar di Bengalon.
Gasifikasi batu bara ini akan memproduksi metanol yang nantinya Bakrie Capital Indonesia dan Ithaca Resources akan menjadi off taker (penjamin pembeli).
“Bumi Resources dengan bangga dikaitkan sebagai pemasok untuk proyek gasifikasi ini untuk memulai dan memenuhi bagian dari persyaratan 6 juta ton per tahun (MTPA) batu bara yang diproyeksikan. Ini adalah proyek dengan prioritas nasional tertinggi untuk menggantikan bahan bakar impor yang mahal sebagai bahan baku metanol,” kata Sekretaris dan Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava, Jumat (15/05/2020).
Dileep mengatakan peran BUMI membuat perusahaan lebih atraktif, meski hanya menjadi pemasok batu bara diproyek ini. Apalagi gasifikasi masih dalam proyek prioritas nasional dan artinya batu bara bisa menggantikan impor bahan bakar.
“Memang belum bisa diketahui seberapa besar keuntungannya ke depan, tetapi menarik bagi kami meski hanya menjadi pemasok batu bara untuk proyek ini. Ini bagus untuk jangka panjang karena batu bara bisa menggantikan bahan bakar impor,” kata Dileep.
Dalam kontrak jangka panjang, Bakrie Capital Indonesia dan Ithaca Resources, bagian dari PT AP Resources ini, akan memasok batu bara dan berkomitmen sebagai off taker produksi metanol tersebut untuk dipasarkan di Indonesia.
Sementara itu, Air Products akan berinvestasi US$ 2 miliar untuk membangun proyek gasifikasi yang akan mengubah batu bara menjadi metanol. Proyek tersebut diperkirakan bisa memproduksi 2 juta ton metanol per tahun, dan bisa onstream pada 2024.(tas/tas)