NI NYOMAN AYU SUASTINI, SE | PT. BALI ASITA DARMA CARGO
Tidak terbayang sebelumnya bagi Ni Nyoman Ayu Suastini, SE bahwa ia akan berhasil menapaki jalan menuju kesuksesan sebagai entrepreneur. khususnya di bidang jasa pengiriman bermuatan kargo ke berbagai negara di belahan dunia. Sempat bercita-cita menjadi Polisi Wanita, ternyata ia memilih memutar haluan menjadi pegawai swasta hingga mengibarkan bendera usaha PT. Bali Asita Darma Cargo.
Bisa jadi ia memang tak berjodoh dengan karier di pemerintahan. Namun perihal mengelola suatu bisnis, Ayu Suastini adalah jagonya. Terbukti melalui tangan dinginnya, ia berhasil merintis serta memajukan usaha jasa pengemasan serta pengiriman kargo bertaraf internasional. Bahkan usahanya yang bernama Asita Cargo itu mampu eksis bertahan selama hampir 21 tahun di tengah maraknya bermunculan usaha sejenis.
Jeli menangkap peluang jasa pengiriman barang ke seluruh dunia, Ayu Suastini menyasar target konsumen lokal maupun domestik. Pun kerap melayani para wisatawan yang ingin mengangkut cindera mata yang ia beli selama berlibur di Bali ke negara asalnya. Dalam hal pelaksanaan pengiriman, Asita Cargo menyediakan opsi pengiriman via laut (Ocean Freight) maupun udara (Air Freight).
Tidak sekedar menawarkan jasa pengiriman barang ke luar negeri, Asita Cargo menyediakan one stop solution mulai dari pengurusan dokumen, penjemputan barang dari supplier atau vendor barang, pengemasan hingga pengiriman sampai ke alamat tujuan. Tentunya Asita Cargo selalu menjamin keamanan barang kiriman dan terkirim tepat waktu sesuai kesepakatan. Tim profesional Asita Cargo siap memonitor dan memberikan informasi terkini tentang keberadaan barang sampai ke tangan penerima.
Jenis barang yang sering dikemas dan dikirim dari warehouse di Jalan Danau Tempe Nomor 24, Sanur, Denpasar ini beranekaragam. Konsumen Asita Cargo tidak perlu khawatir mengenai kondisi barang kiriman sebab ditangani oleh para tenaga profesional.
Pelayanan terbaik dari SDM profesional di Asita Cargo selama ini selalu memuaskan konsumen. Sampai saat ini belum adanya keluhan yang awam terjadi pada forwarder misalnya barang yang rusak atau tertukar pada saat proses pengiriman. Inilah yang menjadikan Asita Cargo cepat berkembang dan dikenal karena satu konsumen yang puas akan merekomendasikan ke calon konsumen lainnya. Ternyata pola pemasaran dari mulut ke mulut ini terbukti efektif dalam memperkenalkan nama Asita Cargo ke masyarakat luas.
Asita Cargo siap mengantarkan barang ekspor ke berbagai negara tujuan. Mulai dari Benua Australia, Amerika, Eropa hingga ke Negara India. Tidak hanya melayani jasa Freight Forwarder Internasional, perusahaan yang dipimpin Ayu Suastini ini juga membuka jasa ekspedisi via darat dan laut ke seluruh Indonesia. Melalui motto “You Shop We Deliver” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Anda Berbelanja, Kami yang Mengirim”, Asita Cargo selalu siap memberikan pelayanan terbaik berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Belajar dari Kesulitan
Di balik kisah kesuksesannya, tetap ada cerita perjuangan jatuh bangun Ayu Suastini dalam mengelola usahanya. Namun sebelum terjun sebagai pengusaha, ia juga telah melalui lika-liku proses perjuangan yang tak mudah sebagai seorang karyawan di perusahaan swasta. Perempuan yang meraih gelar Sarjana S1 Ekonomi di Universitas Warmadewa pada tahun 90-an ini pernah mencicipi pengalaman bekerja di perusahaan serupa selama beberapa tahun.
Ayu Suastini mengaku awalnya masuk ke dunia kerja tanpa memiliki bekal wawasan tentang dunia ekspor maupun ekspedisi. Hanya saja ia kadung bertekad mencari pengalaman kerja di perusahaan yang telah merekrutnya.
Bermula dari posisi sebagai customer service yang harus berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Semakin lama Ayu Suastini malah diberi tanggung jawab yang lebih besar. Namun ia tak pernah menolak perintah atasannya walaupun ia harus mengerjakan beban yang bukan bagian dari job desk-nya. Meski awalnya mengalami kesulitan namun dari sana ia belajar memecahkan masalah dan mencari solusi. Justru karena hal itu, Ayu Suastini kian menguasai seluk beluk usaha pengiriman internasional.
Akhirnya ia bersama tiga rekan lain memutuskan bekerja sama membangun usaha. Hanya saja di tengah perjalanan satu persatu mundur hingga menyisakan Ayu Suastini seorang. Dirinya kemudian memutuskan membuat suatu perusahaan secara mandiri berbadan usaha Perseroan Terbatas pada tahun 2000. Inilah cikal bakal PT. Bali Asita Darma atau kini lebih dikenal dengan nama Asita Cargo tersebut. Ayu mengakui adanya kontribusi Sang Kakak yang bernama I Made Darmawan, ST. dalam membantu usahanya. Mereka kompak membangun bisnis ini bersama sehingga bisa tumbuh berkembang sampai saat ini.
Selain sukses mengembangkan karier di dunia usaha, Ayu Suastini juga mampu berkontribusi dalam memutar roda perekonomian dengan membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Sadar untuk selalu mensyukuri rezeki yang dilimpahkan oleh Sang Pencipta kepadanya, Ayu Suastini senantiasa berbagi kebahagiaan kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Lewat kegiatan sosial yang selalu diikutinya ia berharap dapat menebar manfaat bagi banyak orang.
Perempuan yang telah dipercaya sebagai Sekretaris Umum dalam Organisasi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Wilayah Bali selama 10 tahun ini pun selalu menyeimbangkan perannya di luar profesi. Meski disibukkan dengan rutinitas di dunia usaha maupun organisasi, nyatanya ia masih mampu memaksimalkan peran sebagai ibu dua anak. Bahkan kedua buah hati kini telah berhasil menamatkan pendidikan tinggi. Anak sulung mengikuti jejaknya meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Sedangkan anak kedua telah lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Airlangga.
Di sisi lain sebagai pengusaha, Ayu Suatini, SE kerap kali aktif
di beberapa Yayasan Sosial untuk membantu anak-anak kurang mampu
Sebagai pengusaha wanita yang telah menikmati hasil dari proses kerja keras, Ayu Suastini berpesan kepada generasi muda saat ini untuk berani menerima tantangan di luar kompetensi yang dimiliki. Seperti pengalamannya terdahulu yang mana berani menerima tugas di luar kemampuannya hingga akhirnya mampu mengembangkan skill di luar keahlian sebelumnya. Itulah nantinya bisa dijadikan modal bersaing di dunia kerja atau modal merintis usaha.