IDA BAGUS GEDE SASRA BHANUTAMA, ST. | EMPORIO ARCHITECT
“Alone we can do so little, together we can do so much.” Demikian ungkapan yang menggambarkan suatu keunggulan dari kerja sama karena dapat menghasilkan output yang lebih banyak daripada bekerja secara individu. Sistem kerja dengan pengerahan SDM secara massal umumnya ditemui di perusahaan berskala industri namun sistem operasional serupa ternyata dapat diterapkan pula di biro jasa desain arsitektur. Inovasi ini dikembangkan oleh pemilik Emporio Architect bernama Ida Bagus Gede Sasra Bhanutama, S.T. Strategi ini pun sukses diterapkan dengan menggandeng puluhan arsitek muda profesional lainnya untuk bersama-sama mengibarkan bendera Emporio Architect.
Dalam bahasa Spanyol, Emporio bisa diartikan sebagai sebuah toko yang besar. Makna tersebut agaknya memang relevan dengan situasi Firma Jasa Desain Arsitektur Emporio Architect saat ini. Skala perusahaan yang kian membesar terlihat dari semakin luasnya jangkauan pasar yang mampu diraih. Tidak hanya melayani jasa desain di wilayah Bali, klien Emporio Archirect tersebar di berbagai penjuru daerah di nusantara. Demi meningkatkan kualitas pelayanan jasa, dibangun beberapa kantor di luar wilayah Bali.
Sebut saja kantor cabang di Jakarta, yaitu beralamat DBS Bank Tower Lantai 28, Ciputra World guna melayani klien di wilayah Jabodetabek. Masih di Pulau Jawa, dua kantor lainnya berlokasi di Kota Bandung dan Yogyakarta. Tidak berhenti pada ekspansi usaha di dalam negeri, Emporio Architect juga memiliki kantor cabang di Bangalore, India. Keputusan untuk berkantor di luar negeri ini lantaran permintaan desain banyak pula berdatangan dari mancanegara, seperti India dan Malaysia.
Sampai saat ini Emporio Architect telah menyelesaikan ratusan desain arsitektur baik untuk proyek berskala kecil maupun besar. Lantas bagaimana Bagus Sasra selaku owner sekaligus arsitek utama mampu meng-handle permintaan sebanyak itu? Bagus Sasra mengungkapkan langkah strategi yang digunakannya untuk menjalankan usaha dengan merekrut banyak tenaga SDM profesional. Tak main-main, ia menggandeng 43 arsitek dan 2 Kepala Kantor. Serta staf ahli lainnya di bidang desaign interior, teknik sipil, visualisasi 3D, pemasaran, keuangan, drafter dan administrasi.
Bagus Sasra menceritakan tentunya biro jasa ini tidak lantas menjadi sebesar ini saat pertama kali didirikan pada tahun 2007. Pria lulusan Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ini awalnya mengerjakan seluruh proyek desain seorang diri. Hal itu menyebabkan desain yang bisa dikerjakan dalam jumlah terbatas. Suatu ketika ia berpikir bagaimana cara agar menjalankan usaha dengan sistem yang efektif dan efisien. Seperti yang diterapkan pada restoran cepat saji di mana konsumen mendapatkan produk dengan cepat dan kualitasnya tetap terjaga.
Maka ia pun memutuskan untuk merekrut banyak tenaga arsitek. Tiap arsitek yang bernaung di bawah Emporio Architect dibina dan diarahkan agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Sang Pemilik. Sehingga biro jasa ini tetap konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik untuk meraih kepuasan dari para klien.
Emporio Architect berpengalaman dalam mendesain rumah, villa, residential atau perumahan. Juga bangunan komersial lainnya seperti ruko, kampus, apartemen, spa, kantor, ruko, kos, guest house, kompleks villa, resort hingga hotel. Pengalaman dan jam terbang tinggi di bidang jasa arsitektur menjadikan tim Emporio Architect mampu mendesain bangunan impian sesuai dengan standar keamanan, kualitas terbaik dan harga yang pas.
Angkat Unsur Budaya Lokal
Salah satu selling point yang ditawarkan Emporio Architect adalah kemampuan mengadopsi gaya arsitektur ala villa ke dalam rumah tinggal. Khususnya desain villa tropis yang bergaya Bali. Hal ini merupakan komitmen Bagus Sasra yang lahir dan besar di Pulau Dewata untuk mengangkat unsur budaya lokal. Kemudian secara kreatif mengolaborasikan gaya bangunan Bali dengan style arsitektur lainnya.
Adanya permintaan untuk memberikan jasa one stop service mendorong Bagus Sasra untuk melebarkan sayap usahanya ke bidang pelaksanaan konstruksi dan investasi properti. Pada tahun 2012 ia membangun CV. Renon Property sebagai unit usaha yang bergerak sebagai kontraktor umum. Sedangkan nama Emporio Architect tetap dipertahankan sebagai divisi desain.
Bagus Sasra lahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil sedangkan ayahnya merupakan seorang dokter. Keputusan Bagus Sasra untuk menekuni dunia arsitektur lantaran terinspirasi oleh Sang Paman yang merupakan arsitek senior ternama di Bali. Pamannya yang bernama Ida Bagus Giri Suprayatna banyak berperan dalam menempa dirinya sehingga menjadi seperti sekarang.
Ia juga menyampaikan bahwa tantangan Bali ke depan di bidang properti adalah lahan yang semakin terbatas untuk pembangunan. Maka perlu adanya kebijakan dari para stakeholder agar dapat memaksimalkan lahan yang ada saat ini, misalnya saja dengan memberikan ijin perumahan vertikal seperti di kota-kota besar lainnya. Namun tentunya kebijakan tersebut harus disetujui pula oleh seluruh elemen masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, maupun budaya lokal.