ANAK AGUNG NGURAH AGUNG SATRIA WIBAWA, ST.
ASW ARCHITECT
Kreatif dan inovatif adalah dua hal yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha di tengah krisis ekonomi pada masa pandemi. Di saat daya beli masyarakat kian menurun, di situlah diperlukan kreativitas dan inovasi produk atau jasa agar bisa menarik minat para konsumen. Demikian pula para pengusaha yang bergerak di industri jasa arsitektur, salah satunya Anak Agung Satria Wibawa, ST. Pemilik biro arsitek dan jasa konstruksi ASW Architect tetap optimis mencari celah peluang yang bisa dikerjakan selama masa pandemi ini. Semata-mata dilakukan agar roda usaha tetap berjalan sehingga tetap mampu memberdayakan SDM yang bernaung di bawah bendera ASW Architect.
Sejak kemunculannya di Indonesia pada Maret 2020 lalu, pandemi covid-19 telah membawa dampak di berbagai lini kehidupan. Baik dari segi ekonomi, sosial, budaya serta pola hidup masyarakat. Dampak signifikan dapat dirasakan yaitu di sektor pariwisata. Pembatasan jumlah wisatawan membuat pelaku usaha di industri pariwisata tak mampu berkutik. Banyaknya akomodasi dan restoran serta tempat wisata yang tak mampu lagi beroperasi lantaran minim pemasukan.
Namun di saat pemilik hotel tak mampu lagi beroperasi, justru momentum itulah dapat dimanfaatkan untuk berbenah diri. Hal ini diungkapkan oleh Anak Agung Ngurah Agung Satria Wibawa yang merupakan seorang arsitek sekaligus pengusaha. Ia melihat selama ini kegiatan usaha di hotel, villa maupun akomodasi lainnya berlangsung tanpa henti hingga tak jarang para pemilik usaha tersebut tidak sempat melaksanakan renovasi bangunan usaha.
“Para pelaku usaha hotel atau villa biasanya menyisihkan anggaran untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan bangunan, namun karena tamu terus berdatangan seringnya kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan secara maksimal,” ujar pria yang kerap disapa Gungwah ini.
Peluang inilah yang berusaha dimaksimalkan oleh pria lulusan Jurusan Arsitek, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ini. Ia menawarkan jasa renovasi kepada para pemilik properti di Bali. Renovasi yang dilakukan dapat berskala kecil atau pun besar, tergantung permintaan klien. Diharapkan melalui pemanfaatan peluang ini, ia mampu memutar roda usaha dan dapat terus memperkerjakan SDM yang ia miliki.
Segmentasi Pasar
Gungwah telah malang melintang di dunia arsitektur dan konstruksi secara individu selama belasan tahun namun baru mengibarkan bendera usaha selama satu dekade belakangan. Ia mengatakan tujuan mendirikan ASW Architect untuk mewadahi para profesional di bidang arsitektur lalu bersama-sama berjuang mewujudkan visi misi yang sama. Selain menawarkan jasa desain arsitektur, ia juga memiliki divisi lainnya yang bergerak di bidang pelaksana konstruksi, investasi, dan perdagangan.
Pria asal Denpasar ini dikenal sebagai arsitek lokal yang kerap mengolaborasikan gaya arsitektur Bali dengan desain arsitektur modern. Salah satu ciri khas arsitektur Bali yang ia coba adopsi yakni bentuk atap bangunan limas yang menyerupai bangunan bale. Ia juga pernah mengaplikasikan bentuk bangunan lumbung padi ke dalam karya desainnya.
“Desain bangunan dengan sentuhan budaya lokal jauh dari kesan kuno apabila dikolaborasikan dengan gaya arsitektur yang tren saat ini. Tentunya pembuatan desain bangunan tidak dapat melihat dari segi estetika saja namun harus mengutamakan fungsi dari bangunan itu sendiri,” tuturnya.
Konsep desain bertemakan harmonisasi budaya lokal dengan gaya arsitektur modern ini cukup diminati pangsa pasar luar negeri. Sehingga dalam perjalanan usahanya Gungwah berhasil menggaet segmentasi pasar dari kalangan ekspatriat yang ingin membangun properti di Bali. Meskipun konsekuensi yang harus dihadapi adalah lingkup pasarnya cukup sedikit namun ia sendiri memang menekankan pada target hasil dari segi kualitas dibanding kuantitas.
Beberapa proyek pengerjaan desain bangunan yang telah dikerjakan tersebar di beberapa daerah wisata di Bali. Sebut saja Berawa, Canggu, dan Jimbaran. Klien yang membutuhkan jasa desain, konsultasi pembuatan properti hingga pengerjaan konstruksi di lapangan dapat mempercayakan ASW Architect yang beralamat kantor di Jalan Suradipa, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Perkembangan Karier
Di balik kesuksesannya mengembangkan usaha, ternyata Gungwah telah melalui lika-liku perjuangan yang tidak mudah. Keberhasilan yang ia raih merupakan hasil dari proses kerja keras yang tidak instan. Semangat untuk meraih kesuksesan terinspirasi dari kisah kesuksesan berbagai tokoh pengusaha nasional. Ia juga getol membaca buku-buku bertema motivasi sehingga mendorong Alumni SMA Negeri 1 Denpasar ini untuk berani menargetkan berbagai macam pencapaian yang ingin diraih.
Setelah berhasil menyandang gelar sarjana, Gungwah lebih memilih mencari pengalaman di dunia kerja. Pada karier perdananya saat itu, ia mendapat tawaran upah terbilang kecil dibanding rekan kerjanya yang lain. Kenyataannya ia tidak langsung mendapat posisi pekerjaan yang bagus meskipun berbekal ijazah perguruan tinggi. Namun hal itu justru membuatnya lebih semangat bekerja demi meraih mimpinya. Di luar jam kerjanya sebagai karyawan ia mencari penghasilan tambahan yang masih terkait dengan kompetensinya saat itu. Melalui kegiatan promosi dengan menyebar kartu nama sampai meng-handle proyek ia lakukan sendiri. Semua itu ia lakukan untuk menakar seberapa jauh dirinya mampu memaksimalkan potensi diri.
Setelah lima tahun bekerja, tepatnya pada tahun 2015 Gungwah memantapkan diri untuk membangun usahanya sendiri yaitu ASW Architect. Perkembangan kurun waktu 5 tahun belakangan dapat dikatakan pesat di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat.
Itu karena semua target pencapaian ia rangkum secara detail di sebuah buku yang disebut Dream Book. Tentunya tidak sekedar bermimpi, ia pun tetap membekali diri dengan berbagai macam strategi. Apabila dalam langkah perjuangannya menemui tantangan tertentu dan strategi yang diterapkan tidak berhasil, ia telah siap mengerahkan strategi lainnya hingga menemukan jalan menuju kesuksesan.