JEMBRANA- 7 Ekor sapi milik warga hilang saat banjir bandang menerjang Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Jumat (15/1) sekitar pukul 07:00 Wita.Kapolsek Pekutatan, Kompol I Gusti Agung Sukasana, Jumat (15/1) menerangkan, banjir bandang terjadi dikarenakan adanya curah hujan yang sangat tinggi di wilayah pegunungan. “Sehingga air Sungai Pulukan, di Desa Pulukan meluap menggenangi rumah dan menghanyutkan ternak milik warga,” katanya”Ternak yang hilang diperkirakan 7 sapi. Kalau, tidak salah yang ditemukan 3 tapi sudah mati. Diperkirakan hanyut ke sungai,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, banjir bandang tersebut membawa sampah kayu dari gunung. Sehingga, mengakibatkan penumpukan sampah di pesisir pantai. Namun, di Jalan Denpasar-Gilimanuk lalu lintas lancar dengan bantuan dari pihak TNI, Polri, BPBD, Basarnas Kabupaten Jembrana. Sementara, ternak yang hilang milik warga di Desa Pulukan, ialah warga bernama Elmi Yahya ada 4 ekor sapi, Sapturahim, ada 3 ekor sapi, dan warga bernama Nasrudin, ada 4 ekor kambing.
Sementara, untuk korban dinyatakan nihil dan untuk kerugian material Rp 50 juta. Saat ini, petugas masih melakukan pembersihan sampah terhadap warga yang terdampak, disamping itu juga karena besarnya air sungai yang meluap hingga perumahan warga dan mengakibatkan tergerusnya beberapa titik tanah sempadan pantai di pesisir pantai. Kemudian, untuk dampak dan kerugian yang dialami warga pasca musibah banjir bandang masih di data. “Untuk perkembangan saat ini airnya sudah surut. Situasi dalam keadaan aman, saat ini masih dilaksanakan kegiatan pembersihan di area Rumah yang terdampak,” ujar Sukasana. (KAD)